Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Blora Soal Harga Gabah: Pupuknya Sulit, Harga Panennya Turun

Kompas.com - 08/03/2021, 13:05 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Bupati Blora Arief Rohman prihatin dengan nasib para petani di wilayahnya.

Arief mengatakan para petani seolah dirugikan dengan beragam persoalan terkait pupuk dan harga gabah.

"Iya, memprihatinkan. Di saat pupuk sulit, tapi ketika panen harganya turun," ucap Arief Rohman saat ditemui di Pendopo Bupati Blora, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Pria Lulusan SMP di Gunungkidul Sulap Sedan Jadi Supercar Miliaran Rupiah, Mercedes hingga Lamborghini

Untuk menanggulangi persoalan gabah, Arief memerintahkan kepada para pemilik elektronik warung gotong royong (e-warong) agar menggunakan beras petani lokal.

"Untuk ketentuan ke depan, semua beras untuk e-warong harus ngambil dari lokal Blora," katanya.

Arief mengatakan, selama ini beras yang diterima oleh e-warong belum dipastikan merupakan hasil jerih payah petani lokal.

"Selama ini kan e-warong kan ngambilnya dari supplier. Nah supplier ini kan kita belum tahu apakah dia ngambil (dari petani lokal)," jelasnya.

Baca juga: Harga Gabah Anjlok Selama Pandemi, Petani di Polman Sampai Jual Emas untuk Modal Bertani

Lebih lanjut ia menjelaskan, apabila para pemilik e-warong menyerap beras para petani lokal, maka para petani tidak akan terlalu kecewa dengan harga beras yang menurun.

"Kalau itu penyerapannya ngambil dari beras lokal, ini nanti akan membantu petani," ujarnya.

Sehingga, para pemilik e-warong harus menyerap beras yang dimiliki oleh para petani lokal.

"Pokoknya kalau ada ketahuan e-warong tidak mengambil beras dari lokal, nanti kita sanksi," katanya.

Perlu diketahui, gabah basah yang baru dipanen dari sawah harganya sekitar Rp 3500 per kilogram.

Sedangkan harga pupuk bersubsidi pemerintah harganya di atas harga eceran tertinggi (HET).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com