Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2020, 16:16 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 235 desa binaan Rumah Zakat memasuki masa panen April-Mei 2020. Sebagian besar hasil panen akan diserap Rumah Zakat untuk menjaga ketahanan pangan selama pandemi corona.

“Hasil panen tiap desa berbeda. Kalau dirata-ratakan, satu desa menghasilkan 5,5 ton atau sekitar 1.295 ton padi,” ujar Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit saat dihubungi Kamis (23/4/2020).

Murni menjelaskan, petani biasanya menyimpan sebagian padi untuk kebutuhan hidupnya. Sisa yang dijual inilah yang akan diserap oleh pihaknya menggunakan harga pasar.

Untuk pembelian gabah ini, salah satu sumber dana yang digunakan adalah wakaf produktif. Selain untuk jangka panjang, dana tersebut bisa digunakan saat krisis.

Baca juga: Panen Raya di Tengah Pandemi, Wali Kota Tasik Imbau Warga Tak Panic Buying

Jumlahnya, sambung Murni, sekitar Rp 1 miliar. Nantinya, jumlah tersebut bisa berubah, sesuai dengan kebutuhan yang ada.

“Gabah itu akan kami simpan. Saat kondisi kritis, akan dibagikan kepada penerima manfaat,” ucapnya.

Intinya, ada 2 metode yang digunakan Rumah Zakat. Pertama, membangun masyarakat dengan ketahanan pangan mandiri. Itu artinya, masyarakat mampu menyediakan pangan, tidak bergantung pada bantuan.

Kedua, ketahanan pangan subsidi. Pangan diberikan pada masyarakat yang tidak kondisinya ada dalam keterbatasan, sehingga tidak bisa makan.

Salah satu desa yang tengah panen raya adalah Desa Glempang dan Desa Telukagung, Kabupaten Banyumas.

Baca juga: Gudang Beras Warga di Sumbar 6 Kali Kecurian, Anjing Penjaga Mati Diracun

Salah satu warga, Achri Priyono mengatakan, sawah yang tengah panen raya mencapai 30 hektar. Panen raya yang akan berlangsung hingga Mei ini diperkirakan menghasilkan 180 ton gabah.

“Kami menanam IR 64, harga gabah keringnya Rp 5.000 per kg, dan harga berasnya Rp 9.000 per kg,” tutur Achri.

Sebanyak 20 persen dari hasil panen akan disimpan untuk kebutuhan mandiri. Sisanya akan dijual.

Warga Desa Telukagung, Indramayu, Mujtahid juga mengatakan desanya tengah panen raya. 2/3 dari panennya akan dijual.

Mujtahid mengatakan, selain tetap bekerja agar kebutuhan pangan di Indonesia aman selama corona, ia bersama beberapa orang di desanya melakukan penyuluhan tentang corona.

Ini dilakukan untuk menekan kepanikan termasuk langkah nyata untuk mencukupkan lumbung pangan minimal di desa masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com