Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Walkot Pematang Siantar Ingatkan Distributor untuk Tak Timbun Beras

Kompas.com - 08/10/2023, 12:00 WIB
Aningtias Jatmika,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Pematang Siantar Susanti Dewayani bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) meninjau ketersediaan beras di sejumlah lokasi di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (6/10/2023).

"Kedatangan kami ingin memastikan harga beras tidak mengalami kenaikan serta tidak terjadi kelangkaan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru," tutur Susanti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Salah satu lokasi yang dikunjungi Susanti adalah distributor PT Sinar Marubun Jaya di Jalan DI Panjaitan Pematang Siantar.

Pemilik PT Sinar Marubun Jaya Chandra Surya mengatakan bahwa harga beras yang sebelumnya mengalami kenaikan kini berangsur stabil.

Baca juga: Dituduh Mencuri Tanpa Bukti, Pria di Pematang Siantar Tewas Dianiaya Warga Satu Kompleks

Kenaikan harga beras di Pematang Siantar terjadi karena kelangkaan pupuk yang menyebabkan petani padi beralih ke tanaman lain,” ujar Chandra.

Meski demikian, kata Chandra, ketersediaan stok beras di gudangnya dinilai masih mencukupi hingga Januari 2024.

Setelah dari lokasi itu, Susanti dan rombongan bertolak menuju kilang padi Cahaya Baru di Jalan Kasuari Pematang Siantar.

Kepada pemilik kilang, Susanti meminta pendistribusian beras dilakukan dengan baik dan jangan sampai terjadi penimbunan.

Monitoring harga beras juga dilakukan rombongan di Pasar Horas Jaya Pematang Siantar. Susanti menemui sejumlah pedagang beras di kios pasar tradisional itu.

Baca juga: Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Pada kesempatan itu, dia juga berbincang dengan para pedagang terkait harga komoditas bahan pokok.

"Jangan ada penimbunan barang yang dapat menimbulkan gejolak harga," ucap Susanti usai mendengar harga beras medium di pasaran mencapai Rp 13.200 per kilogram.

Berdasarkan peninjauan itu, forkopimda Pematang Siantar akan melakukan pertemuan lebih lanjut untuk menindaklanjuti penyebab mahalnya harga pupuk yang mengakibatkan sejumlah petani beralih ke tanaman lain. (ADV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com