Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Panen Petani Melimpah, Bupati Blora Tolak Impor Beras

Kompas.com - 17/03/2021, 11:37 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah,  tidak setuju dengan program pemerintah pusat yang berencana mengimpor beras.

Bupati Blora, Arief Rohman mengaku hasil panen para petani di daerah sudah cukup melimpah. Sehingga, pihaknya tidak akan menggunakan beras impor.

"Kalau masukan dari pemerintah daerah ini, karena melihat hasil panen yang melimpah ini, untuk Blora sih masih bisa tercukupi dari lokal sini ya, kita produksinya berlebih," ucap Arief Rohman saat ditemui Kompas.com di Kantor Bupati Blora, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Bupati Blora Curahkan Masalah Sekolah Tatap Muka hingga Jalan Rusak ke Ganjar

Menurutnya, pemerintah pusat harus mempertimbangkan ulang rencana untuk mengimpor beras.

"Saya kira harus dipertimbangkan. Ya nanti kita memohon ke pemerintah maupun yang ngurusin itu untuk mengoptimalkan beras lokal dulu," katanya.

Blora surplus beras

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Blora, Lilik Setyawan menjelaskan produksi beras di wilayahnya selama setahun mencapai 600.000 ton.

Sedangkan, beras yang dikonsumsi masyarakat tidak lebih 150.000 ton.

"Kita itu produksi berasnya setahun bisa sampai 600.000 ton, yang dikonsumsi seperempatnya, yang lain itu bisa surplus bisa dikirim ke luar daerah," jelasnya.

Maka dari itu, apabila pemerintah pusat benar-benar mengimpor beras, maka harga beras petani lokal akan semakin turun.

"Jadi memang betul, selain menolak impor beras, kita juga harus menolak beras masuk ke Kabupaten Blora," jelasnya.

Baca juga: Harga Gabah Terjun Bebas, Bupati Blora: Kita Lapor Kementan

Lilik mengungkapkan pada Februari 2021 petani Blora mampu menghasilkan sekitar 70.000 ton gabah, dengan luas lahan sekitar 14.000 hektar.

"Kalau nanti Maret puncak panen, diperkirakan akan sekitar 40.000-an hektar panen. Pekan pertama sudah 6.000 hektar, jadi kalau 40.000 hektar ada sekitar 200.000 ton gabah kering panen. Kalau diberaskan mungkin sekitar 150.000 ton," terangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seluruh Guru di Kabupaten Semarang Iuran Demi Pembangunan Gedung PGRI

Seluruh Guru di Kabupaten Semarang Iuran Demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com