Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Sopir Truk Pembunuh Pasutri di Kebun Tebu: Saya Kenal Korban

Kompas.com - 02/03/2021, 16:17 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - SLS (24) tertunduk di kursi roda. Dia mengenakan celana pendek dan kaos warna oranye.

Di paha dan lututnya, perban melingkar menutupi sebagian tattonya. Dia menggunakan penutup wajah. Mata sebelah kirinya lebam.

Dia adalah tersangka utama pembunuhan pasangan suami istri SG dan AST yang jasadnya ditemukan di parit kebun tebu di Binjai, pada Senin (22/2/2021). 

Baca juga: Kronologi Pasutri Dibunuh Sopir Truk, Jasadnya Dibuang di Parit Kebun Tebu di Binjai

Dia dihadirkan di Mapolres Binjai pada Selasa (2/3/2021) pagi saat konferensi pers kasus pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia.

Dia diancam hukuman penjara 20 tahun atau seumur hidup, sesuai pasal 340 subsidair pasal 338 subsidair 365 ayat 3 KUHP. Fakta terungkap bahwa ternyata dia sudah mengenal korbannya. 

"Saya kenal dengan korban. Walaupun tidak dekat. Kenal gitu aja," ujarnya kepada Kapolres Binjai, AKBP Romadhoni Sutardjo yang menanyakan alasan SLS menghabisi nyawa korban yang sudah tidak berdaya. 

Baca juga: Pasutri Dibegal dan Jenazahnya Dibuang ke Kebun Tebu Saat Pulang dari Pasar, Pelaku Ditangkap

Uang hasil begal untuk beli HP dan narkoba

Dengan pengeras suara, SLS mengaku dirinya berprofesi sebagai sopir truk dan mendapatkan gaji Rp 100.000 per hari. Ia juga belum berkeluarga.

Ketika ditanya digunakan untuk apa hasil penjualan sepeda motor korban, SLS mengaku digunakan untuk membeli handphone dan narkoba. "Untuk beli hp dan narkoba pak," katanya. 

Romadhoni menjelaskan, penangkapan SLS dilakukan setelah pihaknya memeriksa sejumlah saksi. Dijelaskannya, ada beberapa saksi yang mengaku melihat tersangka SLS di tempat kejadian perkara (TKP).

"Dari pemeriksaan saksi-saksi. Jadi ada beberapa saksi yang kita periksa. Kemudain dari mereka ada yang melihat tersanbka di waktu kejadian di TKP sedang menyenter-nyenter di lokasi kejadian," katanya. 

Baca juga: Ini Alasan Sopir Truk Bunuh Pasutri di Binjai yang Jasadnya Dibuang di Parit Kebun Tebu

Modus pura-pura minta tolong

Dikatakannya, pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan informasi bahwa tersangka SLS sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya.

Pelaku, kata dia, tinggal tak jauh dari lokasi kejadian. Tersangka SLS melakukan kejahatannya seorang diri dengan modus berpura-pura truknya rusak dan meminta tolong kepada korban. 

Dikatakannya, pada saat itu, tersangka SLS baru selesai mengisi minyak ke dalam truknya. Karena uangnya habis, terbersit keinginan mencari uang dengan melakukan pencurian dengan pemberatan.

"Kemudian dia mempersiapkan di antaranya di TKP, truk seolah-olah sedang rusak. Kemudian peralatan lain di antaranya besi, besi yang ada di dalam truk tersebut," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com