Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Dibegal dan Jenazahnya Dibuang ke Kebun Tebu Saat Pulang dari Pasar, Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 01/03/2021, 18:46 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami pasangan suami istri berinisial SGA (56) dan AST (59) di Binjai, Sumatera Utara.

Pasalnya, mereka ditemukan tewas mengenaskan di perkebunan tebu milik PTPN II di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur pada Senin (22/2/2021).

Dari penyelidikan polisi, tewasnya korban akibat menjadi korban pembegalan.

Sebab, sepeda motor dan sejumlah barang berharga milik korban diketahui telah raib.

Baca juga: Misteri Pembunuhan Suami Istri di Binjai Terungkap, 3 Orang Ditangkap

Pulang dari pasar

Kasus penemuan jenazah pasangan suami istri tersebut berawal dari kekhawatiran anak korban berinisial A (19) karena orangtuanya tak kunjung pulang dari pasar.

Lantaran tak ada kabar, anak korban saat itu sempat mencarinya di pasar dan menanyakan ke sejumlah pedagang.

"Salah satu pedagang memastikan bahwa kedua orangtua korban datang berbelanja dan sempat membeli jengkol sekitar pukul 05.30 WIB," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Binjai Iptu Siswanto Ginting.

Baca juga: Detik-detik Mahasiswa Tewas Ditikam 2 Pemuda gara-gara Saling Tatap Saat Beli Nasi Goreng

Karena tak ditemukan itu, sang anak lalu mengabari pamannya dan meminta tolong untuk ikut melakukan pencarian.

Saat dilakukan pencarian di jalan yang biasa dilalui korban itu, sang paman menemukan saudaranya tersebut telah tergeletak di parit kebun tebu dengan kondisi mengenaskan.

"Setelah melihat itu, paman korban langsung memberitahukan ke pihak Polsek Binjai Timur. Pukul 09.30 WIB, Kapolsek Binjai Timur beserta anggota tiba di tempat kejadian perkara untuk mengamankan TKP," kata dia.

Baca juga: Suami Istri di Binjai Jadi Korban Begal, Jenazahnya Dibuang ke Kebun Tebu

Motor dan barang berharga korban raib

Dari olah tempat kejadian perkara tersebut, polisi menduga kuat tewasnya korban akibat dibegal.

Sebab, sejumlah barang berharga dan sepeda motor korban diketahui telah raib.

"Setelah olah TKP didapat kesimpulan, korban merupakan korban begal dengan motif mengambil sepeda motor jenis Honda Vario serta barang berharga milik korban diambil oleh pelaku," kata Siswanto.

Baca juga: Fakta Perempuan Muda Tewas di Kamar Hotel, Tergeletak di Lantai dan Alami Luka di Kepala

Pelaku ditangkap

Setelah melakukan pengembangan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil meringkus terduga pelaku pembegalan yang berujung tewasnya korban tersebut.

Dalam penangkapan itu, ada tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan.

Namun, polisi masih enggan membeberkan identitasnya karena masih dilakukan pemeriksaan.

"Iya benar. Sudah kita tangkap 3 orang pria," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai AKP Yayang Rizky Pratama ketika dikonfirmasi melalui telepon, Senin (1/3/2021).

Dari tiga pelaku yang diamankan tersebut, kata Rizky, satu di antaranya terpaksa ditembak kakinya oleh petugas karena berusaha melawan.

Baca juga: Detik-detik Kapal Motor Rombongan Pemancing Diterjang Puting Beliung, Satu Orang Tewas

Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com