Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Melulu Sendu, Ini Cerita-cerita Lain dari Tempat Pengungsian

Kompas.com - 14/02/2021, 13:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Hibur anak-anak, anggota polisi jadi badut

Bhabinkamtibmas Polsek Mertoyudan, Aipda Donny Sugiarto, punya cara tersendiri untuk menghibur anak-anak pengungsi tempat evakuasi akhir (TEA) atau pengungsian di Desa Banyurojo, Kecamatan Martoyudan, Kabupaten Magelang.

Dengan mengenakan topeng badut dan wig warna-warni, Donny mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan tertawa. Dia juga mendongeng.

Tak hanya anak-anak, orang tua pun ikut bergabung.

 

Donny berbagi kebahagiaan selama satu jam.

Baca juga: Aipda Donny Rela Jadi Badut demi Senyum Anak-anak Pengungsi Merapi

Donny mengaku melakukan itu secara spontan dan tanpa perintah. Perlengkapannya itu pun dia beli menggunakan uangnya pribadi.

Menurutnya, hiburan bagi anak-anak itu bisa menjadi penyembuh trauma mereka.

Pasalnya, sewaktu pertama kali menginjakkan kaki di tempat pengungsian, anak-anak itu terlihat tegang. Dari raut mukanya itu mengisyaratkan kecemasan dan ketakutan.

"Pengungsi di sini banyak sekali anak-anak, mereka tidak ada yang semringah (bahagia) saat tiba di posko pengungsian. Mereka masih asing berada di tempat baru, belum beradaptasi. Maka saya coba untuk menghibur mereka," ucap Donny, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Dua Debt Collector Saling Ejek di WA Grup, Akhirnya Adu Jotos, 1 Orang Tewas

Menikah di tengah pengungsian

Dua sejoli melangsungkan pernikahannya ditengah pengungsian banjir bandang Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (23/07/2020)Dok By Risca Dua sejoli melangsungkan pernikahannya ditengah pengungsian banjir bandang Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (23/07/2020)

Sepasang kekasih, Aswin dan Wanti Anastasya, tetap melangsungkan pernikahan meski banjir bandang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Mereka sebenarnya sudah menjadwalkan pernikahan sebelum banjir bandang melanda.

Selepas menggelar akad nikah di kediaman mempelai wanita di Dusun Manangi Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, keduanya lalu ke pengungsian mempelai pria.

Baca juga: Pasangan Ini Menikah di Tengah Pengungsian Banjir Bandang Luwu Utara

“Mereka akad nikah sekitar 10.00 Wita, di rumahnya mempelai perempuan, karena perempuan tidak terdampak rumahnya di Dusun Manangi di Desa Meli juga. Cuma mempelai laki-laki mengungsi di perkebunan kelapa sawit, jadi mereka ke pengungsian,” ungkap Hasma yang menyaksikan pernikahan ini, Kamis (23/7/2020).

Acara pernikahan keduanya membuat suasana pengungsian semarak.

Sejumlah relawan dan petugas kepolisian ikut menyaksikan acara itu.

Baca juga: “Sebagian Kecil Wargamu yang Ambyar” Kirim Karangan Bunga ke Bupati Banyumas

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho; Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin; Kontributor Magelang, Ika Fitriana; Kontributor Kompas TV Palopo, Amran Amir | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com