LUWU UTARA, KOMPAS.com – Banjir bandang yang melanda enam kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, membuat ribuan warga mengungsi di sejumlah titik.
Para pengungsi mendiami tenda-tenda darurat dan sebagian mengungsi di gedung pemerintah dan rumah ibadah serta rumah kerabat.
Dalam situasi itu, ada sepasang kekasih yang harus melangsungkan pernikahannya di Desa Meli, Kecamatan Baebunta.
Baca juga: Jokowi Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Luwu Utara
Keduanya adalah Aswin dan Wanti Anastasya. Mereka sebenarnya sudah menjadwalkan pernikahan sebelum banjir bandang terjadi.
Setelah akad nikah di kediaman mempelai wanita, Dusun Manangi Desa Meli, Kecamatan Baebunta, keduanya ke pengungsian mempelai pria.
“Mereka akad nikah sekitar 10.00 Wita, di rumahnya mempelai perempuan, karena perempuan tidak terdampak rumahnya di Dusun Manangi di Desa Meli juga. Cuma mempelai laki-laki mengungsi di perkebunan kelapa sawit, jadi mereka ke pengungsian,” kata Hasma yang menyaksikan pernikahan ini, saat dikonfirmasi, Kamis (23/07/2020).
Baca juga: Warga Masamba Masih Dihantui Trauma Banjir Bandang: Lebih Horor Hujan Ketimbang Covid-19
Pernikahan dua sejoli ini membuat suasana ramai dan haru. Sejumlah relawan dan petugas kepolisian ikut menyaksikan pernikahannya.
Sebagai informasi, banjir bandang di Luwu Utara terjadi setelah meluapnya Sungai Rongkong, Sungai Meli, dan Sungai Masamba pada Senin (13/7/2020) malam.
Sebanyak 38 orang tewas akibat musibah ini dan sembilan orang lainnya hilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.