Kebijakan One Gate System Diklaim Turunkan Zonasi Covid-19 di Madiun dari Merah ke Oranye

MADIUN, KOMPAS.com - Penerapan kebijakan satu desa satu pintu keluar masuk (one gate system) memberikan dampak positif bagi Kabupaten Madiun.

Setelah menerapkan kebijakan itu selama sepakan, daerah yang dikenal sebagai kampung pesilat Indonesia itu status zona persebaran Covid-19 turun dari zona merah ke zona oranye.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan, sepuluh hari diterapkan, zona persebaran Covid-19 di Kabupaten Madiun berubah dari zona merah ke zona oranye.

Kondisi itu menunjukkan terdapat dampak yang positif dalam kebijakan satu desa satu pintu keluar, yang diterapkan sejak 1 Februari 2021 lalu.

Baca juga: Kasus Kematian Covid-19 Terjadi Setiap Hari, Bupati Madiun Terapkan Satu Desa Satu Pintu Masuk

“Insya Allah seperti itu (turun dari zona merah ke zona orange). Kami menerapkan kebijakan itu tidak asal-asalan dan hitungannya ada,” kata Kaji Mbing sapaan akrab Ahmad Dawami, kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Menurut Kaji Mbing, sebelum menerapkan kebijakan itu, ia memiliki estimasi penularan dalam hitungan dua minggu hingga satu bulan.

Dari data estimasi itu, Pemkab Madiun akhirnya menetapkan kebijakan satu pintu keluar masuk di setiap desa di seluruh Madiun.

Saat ini, kondisi penambahan kasus positif Covid-19 dan orang yang meninggal terpapar corona menunjukkan tren menurun dari satu bulan sebelumnya.

Seminggu setelah diterapkan kebijakan one gate system, jumlah warga Kabupaten Madiun yang meninggal terpapar corona tidak lagi terjadi setiap hari.

Begitu pula dengan penambahan kasus positif Covid-19, angkanya mulai menurun di bawah 20 kasus.

Kaji Mbing mengatakan, bila kebijakan itu tidak segera dilakukan, bisa jadi jumlah kasus positif Covid-19 dan warga yang meninggal terpapar corona naik dua kali lipat.