YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Yogyakarta menutup pelang penanda Jalan Malioboro dengan terpal biru untuk mencegah kerumunan pada malam tahun baru.
Pasalnya, pelang tersebut sering dipakai wisatawan untuk berswafoto dan foto bersama.
"Papan nama ditutup untuk sementara, untuk tidak dipakai selfie-selfie foto-foto di area itu," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat memantau Jalan Malioboro, Kamis (31/12/2020).
Baca juga: Polemik Pembukaan Malioboro Saat Malam Tahun Baru, Begini Penjelasan Pemkot Yogyakarta
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak menutup Jalan Malioboro untuk wisatawan pada malam pergantian tahun.
Namun, pedagang dan toko di jalan itu dibatasi waktu operasinya hingga 22.00 WIB.
Hingga 21.00 WIB, jalan berada di pusat Kota Yogyakarta masih ada pengunjung dan kendaraan yang melintas.
Hujan yang mengguyur sejak sore, tampak membuat Jalan Malioboro relatif lebih sepi.
"Lancar ya dibuka, kalau ramai ditutup. Hujan juga mengurangi kerumunan," kata Haryadi.
Saat meninjau ruas jalan tersebut, Haryadi masih menemukan warga yang abai dengan protokol kesehatan.
"Sejauh ini yang tidak pakai (masker), kami minta pakai masker," ucap dia.
Untuk mengawasi kegiatan wisatawan di Jalan Malioboro pada malam pergantian tahun, Pemerintah Kota Yogyakarta menerjunkan sekitar 1.000 personel gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja, anggota TNI, dan polisi.
Petugas dari Dinas Perhubungann Kota Yogyakarta dan Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta juga dilibatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.