Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Pembakaran Mobil Relawan di Luwu Utara Berhasil Diungkap Polisi, Ini Faktanya

Kompas.com - 20/12/2020, 12:08 WIB
Setyo Puji

Editor

Adapun motifnya, karena merasa tidak terima setelah calon yang didukungnya dalam Pilkada kalah dengan calon yang didukung oleh korban.

“Kalau sampai sekarang motifnya yaitu merasa kalah dengan pasangan yang didukung, jadi mereka mengambil langkah inisiatif sendiri,” kata irwan saat dikonfirmasi awak media, Jumat (18/12/2020).

“Jadi 3 tempat kejadian ini masing-masing eksekutor menggunakan kendaraan antara lain di TKP pertama menggunakan kendaraan roda dua jenis N-Max, di TKP kedua menggunakan roda dua jenis Scoopy, dan TKP ketiga tersangka menggunakan roda dua jenis KLX, semuanya berboncengan,” tambah Irwan.

Saat ini, lanjut dia, polisi masih mengejar sejumlah nama yang diduga terlibat dalam kasus pembakaran tersebut.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pembakar 2 Mobil Relawan Calon Petahana di Luwu Utara

Tanggapan bupati

Bupati Luwu Utara yang juga calon petahana dalam Pilkada 2020, Indah Putri Indriani membenarkan jika mobil yang dibakar pelaku tersebut merupakan milik relawannya.

Terkait dengan hal itu, pihaknya meminta aparat kepolisian untuk dapat mengusut tuntas kasus tersebut.

Pasalnya, tindakan yang dilakukan pelaku sudah tidak bisa ditoleransi dan harus mendapat hukuman setimpal agar terjadi efek jera.

“Ini merupakan tindakan sudah keterlaluan, pihak kepolisian harus segera usut dan tangkap para pelaku,” ucap Indah.

Untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi, pihaknya juga mengimbau para relawan dan pendukungnya untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi.

“Jangan terpancing, biarkan pihak kepolisian yang bekerja menyelesaikan kasus ini. Saya minta semua pendukung, tim tetap menahan diri, tapi tetap waspada,” ujar Indah.

Penulis : Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor : Rachmawati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com