Cerita warga sekitar
Suroto, warga yang tinggal tak jauh dari sumur tua itu, menceritakan selama ini kondisi lubang tambang sangat memprihatinkan.
Meski dipagari, tapi warga menjadikan sumur itu sebagai tempat membuang sampah.
Ketika musim panas, air yang memenuhi sumur itu kering dan tumpukan sampah tampak di sana.
“Terutama kaca. Banyak dibuang ke sana,” kata Sunoto.
Baca juga: Pencarian 7 Penambang Emas Tertimbun Lubang Tambang di Kalteng Dihentikan
Dia pun mengaku senang tempat itu dipugar menjadi lebih menarik. Dengan demikian, sumur itu bisa lebih terjaga.
“Saya senang lokasi ini diperbaiki. Semoga benar bisa dimanfaatkan sebesarnya untuk warga,” kata Sunoto.
Sadikin, warga yang juga tak jauh dari tambang. Ia menceritakan bagaimana tambang memiliki cerita orangtua di masa lalu.
Mayoritas masyarakat adalah petani dan pekebun di lahan sendiri. Ketika itu, warga senang dan berharap ada penghasilan lebih baik dari pertanian.
Baca juga: Kisah Pilu Uun, Suami dan 2 Anaknya Tertimbun di Lubang Tambang Emas, Satu Diketahui Meninggal
Saksi hidupnya banyak, kata Sadikin, termasuk orangtuanya yang mengisahkan bagaimana mereka menggali dan mengangkat batu.
Batu ditarik ke atas dengan mesin, lalu dibawa kereta.
“Karenanya kami warga ikut senang, biar ini bisa menjadi cerita untuk anak cucu kami,” kata Sadikin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.