Sisa makanan larva ini digunakan sebagai pupuk organik yang digunakan oleh masyarakat sekitar.
Sementara untuk telur per 5 gram dijual Rp 5.000, maggot kering per kilogramnya dijual Rp 70.000, dan maggot basah dijual Rp 6.000 per kilogramnya.
Bendahara BUMDes Tunas Mandiri Heru Purwanto mengatakan sudah ada tiga warga yang mulai ikut mengembangkan maggot dari lalat tentara hitam.
Baca juga: Lebah Beracun Serang Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Belasan Pendaki Tersengat
Ke depan pihaknya akan mengajak masyarakat untuk ikut membangun kemitraan bersama.
“Permintaan tinggi (maggot) tetapi kami belum mampu mencukupi, untuk itu jika ke depan semakin banyak warga yang budidaya maka akan semakin mudah dalam memenuhi permintaan konsumen,” kata Heru.
“Sementara ini kami hanya bisa mencakup wilayah Patuk, untuk wilayah lain semoga segera menyusul,” ucap Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.