Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Berat dan Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Banyumas

Kompas.com - 18/11/2020, 12:50 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Operasi pencarian korban tertimbun longsor di Grumbul Kali Cawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus berlanjut.

Komandan Kompi 3 Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Tengah Iptu Siswadi Jamal mengatakan, dalam operasi pencarian hari kedua ini diterjunkan alat berat dan anjing pelacak dari Polresta Banyumas.

"Dari empat korban, tiga telah ditemukan kemarin dalam keadaan meninggal dunia, yaitu ibu dan dua anaknya. Sekarang tinggal satu orang bapaknya ini," kata Siswadi di lokasi kejadian, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: 4 Orang Tewas akibat Longsor di Banyumas, 1 Hilang

Siswadi menjelaskan, proses pencarian korban menemui kendala.

Pasalnya rumah tersebut tertutup material tanah yang sangat tebal dan terdapat bebatuan besar.

"Kondisi medan terjal, banyak puing dan batu besar. Keterbatasan peralatan juga, tapi berkat sinergi dari semua pihak, ini sudah sekitar 50 persen terbuka," ujar Siswadi.

Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban tewas akibat tertimbun material longsor di Grumbul Kali Cawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020).DOK BASARNAS CILACAP Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban tewas akibat tertimbun material longsor di Grumbul Kali Cawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020).

Lebih lanjut Siswadi mengatakan, korban terakhir diperkirakan berada di reruntuhan kamar bagian belakang.

Baca juga: Curah Hujan di Banyumas dan Cilacap Tinggi, BMKG Imbau Warga Waspada Bencana

Di dalam rumah tersebut terdapat dua kamar utama dan satu kamar yang difungsikan untuk gudang.

"Itu belum bisa kami bongkar, sedikit demi sedikit. Yang sudah kelihatan baru pekarangan rumah dan ruang tamu, bagian dalam belum," jelas Siswadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com