"Muat pasir kadang lima hari sekali kadang ya enam hari, sekali muat itu dapat Rp 130 ribu dibagi dua dengan ibu saya kan juga ikut menambang. Carinya (pasir) kan susah, Ya karena perempuan sebisa dan sekuatnya saja," ungkapnya.
Uang hasil menambang ini lanjutnya untuk menambah penghasilan keluarga. Sebab penghasilan suaminya juga pas-pasan. Suaminya bekerja mengurusi ternak milik orang lain.
Selain itu, uang tersebut juga digunakan untuk biaya membeli internet demi putrinya bisa belajar daring.
Sebab meski mendapat bantuan kuota internet, namun Sutarti mengaku tidak bisa digunakan. Sehingga mau tidak mau harus mengeluarkan uang sendiri.
"Biaya internet kan tidak murah, saya beli yang 2 giga Rp 42 ribu, itu habis dua minggu. Soalnya kalau belajar lewat YoTube kan habisnya cepat," ucapnya.
Di tengah aktivitasnya menambang, Sutarti juga merasa khawatir. Sebab jarak lokasinya menambang dengan Gunung Merapi sekitar 7 kilometer.
Apalagi Sutarti masih teringat dengan peristiwa Erupsi pada tahun 2010 lalu. Saat itu rumahnya yang berada tidak jauh dari Kali Gendol terkena material erupsi Gunung Merapi hingga hanya tersisa pondasi.
"Kalau khawatir ya tetap khawatir, masih ada trauma 2010 juga. Tapi bagimana lagi, sopir-sopir di sini bawa HT untuk memantau Merapi," urainya.
Sutarti mengaku jerih payahnya mencari rezeki dengan menambang pasir seakan terbayar. Ia merasa senang, karena putri semata wayangnya ini selalu masuk ranking 10 besar di kelas.
" Kelas satu sampai tiga itu tiga besar, kemarin kelas empat ranking enam. Ya senang, ini (Wanda) bisa selalu 10 besar," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.