Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wanda Anak Lereng Merapi,Tiap Hari Belajar Online di Tambang Pasir Kali Gendol Sleman

Kompas.com - 17/11/2020, 06:07 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

Wanda ikut ke pertambangan karena di rumah tidak ada yang mendampingi belajar. Sebab ayahnya juga bekerja.

"Kalau di rumah tidak ada yang mendampingi, kalau saya harus balik ke rumah terus ke sini lagi kan repot. Wanda juga minat belajar di sini, katanya biar mamak e (ibu) tidak repot," ungkapnya.

Sutarti mengungkapkan putrinya memang mempunyai tekad yang kuat dalam belajar. Bahkan sembari menunggunya menambang, Wanda mengisi waktu dengan belajar atau membaca buku meski telah selesai belajar daring.

"Niat belajarnya memang tinggi. Suka membaca juga," jelas Sutarti.

Baca juga: Kisah Bidan Siti Bantu Wanita Melahirkan di Emperan Toko, Tidak Ada Peralatan Medis dan Berlangsung Dramatis

Sutarti berangkat dari rumahnya di Dusun Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan ke area pertambangan pukul 06.00 WIB. Ia selesai menambang di Kali Gendol sekitar pukul 16.00 WIB.

Meski harus menambang pasir untuk menambah penghasilan keluarga, namun Sutarti tidak pernah melupakan putrinya. Sutarti selalu menyempatkan waktu untuk mendampingi putrinya belajar.

"Ya kalau jamnya sekolah daring atau mengirim tugas saya mendampingi. Selesai itu saya kerja lagi, agar istilahnya dapur tetap ngebul," ungkapnya.

Ibu yang murah senyum ini pun harus memahami apa yang dipelajari oleh putrinya. Sebab ia harus bisa menjelaskan ketika putrinya bertanya hal yang tidak dipahami.

"Ya akhirnya ikut membaca, belajar karena kan mendampingi belajar. Ya mau tidak mau juga harus bisa, kalau ditanya jadi bisa menjawab," katanya.

Penghasilan Sutarti sebagai penambang pasir bisa dikatakan tidak pasti. Apalagi saat ini mencari pasir juga sudah susah.

Dirinya baru mendapat uang ketika pasir sudah terkumpul dan menaikan ke dalam mobil pick up.

"Muat pasir kadang lima hari sekali kadang ya enam hari, sekali muat itu dapat Rp 130 ribu dibagi dua dengan ibu saya kan juga ikut menambang. Carinya (pasir) kan susah, Ya karena perempuan sebisa dan sekuatnya saja," ungkapnya.

Uang hasil menambang ini lanjutnya untuk menambah penghasilan keluarga. Sebab penghasilan suaminya juga pas-pasan. Suaminya bekerja mengurusi ternak milik orang lain.

Selain itu, uang tersebut juga digunakan untuk biaya membeli internet demi putrinya bisa belajar daring.

Sebab meski mendapat bantuan kuota internet, namun Sutarti mengaku tidak bisa digunakan. Sehingga mau tidak mau harus mengeluarkan uang sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com