Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2020, 15:12 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengritik Rancangan Undang-undang Larangan Minuman Beralkohol (Minol) yang sedang dibahas di Badan Legislatif (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu menyayangkan cara berpikir DPR yang hanya melihat dampak dari minuman beralkohol hanya sebatas memabukan saja. Menurutnya, cara berpikir seperti itu sangat sederhana.

Baca juga: Tak Punya Uang untuk Beli Miras Tambahan, 3 Pemuda Begal Pelajar

Selain itu, RUU Minol juga akan mengancam perekonomian warga NTT yang hidupnya bergantung pada usaha membuat minuman tradisional beralkohol asal NTT, sopi atau sophia.  

"Kecuali negara membuat undang-undang untuk pendidikan dan kesehatan gratis baru boleh mengeluarkan undang--undang tersebut," ujar Marius kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (13/11/2020) siang.

Ancam budaya lokal

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laikodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Wakil Ketua DPRD NTT Gabriel Beri Bina, Rektor Undana, Fredrik L Benu, Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang, Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Agus Setiawan, Perwakilan dari Polda NTT dan sejumlah pejabat lainnya, sedang mencicipi minuman keras Sophia di Undana Kupang, Kamis (20/6/2019)KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laikodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Wakil Ketua DPRD NTT Gabriel Beri Bina, Rektor Undana, Fredrik L Benu, Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang, Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Agus Setiawan, Perwakilan dari Polda NTT dan sejumlah pejabat lainnya, sedang mencicipi minuman keras Sophia di Undana Kupang, Kamis (20/6/2019)

Selain ancam perekonomiam masyarakat, menurut Marius, RUU itu juga dianggap tidak menghargai warisan budaya leluhur NTT.

Menurut Marius, sopi sudah lekat dengan budaya ribuan tahun lalu. Bagi warga NTT, sopi tak hanya sekedar minuman, namun juga memiliki nilai kebudayaan.

"Sehingga kalau mereka mau membuat RUU itu berarti mereka mau menghapus budaya NTT," tegas Marius.

"Misalnya di Manggarai, pembicaraan adat belum bisa dimulai tanpa minuman itu. Termasuk juga di Timor, setiap upacara adat ataupun sanksi adat harus disertai minuman sopi. Itu warisan budaya dari para leluhur yang sudah berlangsung ribuan tahun lalu," tambah Marius.

Baca juga: Gubernur NTT Mengklaim Miras Sophia Diminati Rusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com