Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemeriahan Anak-anak Pengungsi Merapi Peringati Hari Pahlawan

Kompas.com - 10/11/2020, 15:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Para pengungsi di posko Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memperingati Hari Pahlawan dengan sederhana tapi penuh kegembiraan.

Mereka bermain tebak-tebakan gambar Pahlawan Nasional bersama sejumlah relawan. 

Kegiatan ini dipandu oleh anggota Babinkamtimnas Polsek Mertoyudan, Aipda Donny Sugiarto.

Baca juga: HB X Kunjungi Pengungsian Warga Lereng Merapi, Minta Makanan Ditentukan Pengungsi

 

Ia dibantu oleh beberapa relawan menunjukkan gambar pahlawan nasional, antara lain RA. Kartini, Sultan Hasanudin, Tuanku Imam Bonjol dan Gajah Mada.

Setelah itu, mereka bemain sulap dan menyaksikan aksi teatrikal tentang perjuangan para pahlawan melawan penjanjah Belanda.

Aksi teatrikal diperankan oleh para relawan dengan sangat sederhana, begitu juga dengan properti yang seadanya.

Walau begitu, pengungsi yang mayoritas sanak-anak, lansia dan wanita, itu terlihat sumringah. Sesekali tertawa lepas.

Baca juga: 13 Obyek Wisata Sekitar Gunung Merapi Ditutup

Kegiatan ditutup dengan bernyanyi bersama lagu perjuangan Sorak-sorak Bergembira dan Halo-halo Bandung.

“Kegiatan ini dilaksanakan tepat di tanggal 10 November 2020 sebagai momen peringatan Hari Pahlawan. Kami mengajak sedulur-sedulur yang berada di pengungsian ini untuk melihat kembali para jasa-jasa pahlawan,” kata Donny usai acara kepada wartawan di lokasi pengungsian Desa Banyurojo, Selasa (10/11/2020).

Menurut Donny, generasi muda sekarang jangan sampai lupa terhadap para pahlawan yang sudah berjasa besar meskipun mereka saat ini hidup di tengah modernitas. Maka mereka penting untuk selalu diingatkan.

"Jangan sampai anak-anak ini lupa dengan pahlawan sendiri. Memang sekarang semua serba modern, lebih mengenal HP, sampai tokoh-tokoh animasi. Saya harap mereka kembali mengingat pahlawan nasional," ucap Donny.

Dikatakan Donny, kegiatan ini sekaligus menghibur mereka yang mulai jenuh tinggal di barak pengungsian.

Baca juga: Jalur Evakuasi Merapi di Magelang Rusak akibat Dilalui Truk Pengangkut Pasir

Ia tidak ingin pengungsi, terutama anak-anak, larut dalam kesedihan yang menyebabkan mereka kehilangan semangat.

"Jadi tidak sekadar hiburan, tapi juga sarat edukasi," ucapnya.

Riyani, salah satu pengungsi di Desa Banyurojo, mengaku senang dengan kegiatan semacam ini untuk mengurangi rasa jenuh dan kecemasan. Apalagi bagi anak-anak yang membutuhkan hiburan.

"Senang, terhibur. Kalau bisa rutin biar anak-anak gak bosan di sini," kata Riyani.

Untuk diketahui, posko ini ditinggali pengungsi yang berasal dari Dusun Babadan I dan Babadan II, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Jumlahnya mencapai 421 jiwa, sebanyak 116 jiwa di antaranya adalah anak-anak dan balita. Sisanya wanita, lansia, ibu hamil/menyusui.

Baca juga: PMI Solo Siap Berangkatkan Relawan Kemanusiaan Jika Gunung Merapi Erupsi

Sementara itu, di lokasi pengungsian Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, sejumlah mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) memberikan materi psiko sosial anak.

"Kami mahasiswa Psikologi Unimma disarankan untuk membantu di posko pengungsian. Tujuan kami untuk pendampingan psiko sosial anak," kata Afifudin Isnain, Koordinator Pendampingan dari Mahasiswa Psikologi Unimma saat ditemui di Pengungsian Desa Deyangan.

Adapun materi psiko sosial tersebut, kata dia, antara lain pembersihan kuku, cuci tangan, story telling (mendongeng) dan berbagai macam permainan.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap Sabtu .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com