Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemeriahan Anak-anak Pengungsi Merapi Peringati Hari Pahlawan

Kompas.com - 10/11/2020, 15:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Menurut Donny, generasi muda sekarang jangan sampai lupa terhadap para pahlawan yang sudah berjasa besar meskipun mereka saat ini hidup di tengah modernitas. Maka mereka penting untuk selalu diingatkan.

"Jangan sampai anak-anak ini lupa dengan pahlawan sendiri. Memang sekarang semua serba modern, lebih mengenal HP, sampai tokoh-tokoh animasi. Saya harap mereka kembali mengingat pahlawan nasional," ucap Donny.

Dikatakan Donny, kegiatan ini sekaligus menghibur mereka yang mulai jenuh tinggal di barak pengungsian.

Baca juga: Jalur Evakuasi Merapi di Magelang Rusak akibat Dilalui Truk Pengangkut Pasir

Ia tidak ingin pengungsi, terutama anak-anak, larut dalam kesedihan yang menyebabkan mereka kehilangan semangat.

"Jadi tidak sekadar hiburan, tapi juga sarat edukasi," ucapnya.

Riyani, salah satu pengungsi di Desa Banyurojo, mengaku senang dengan kegiatan semacam ini untuk mengurangi rasa jenuh dan kecemasan. Apalagi bagi anak-anak yang membutuhkan hiburan.

"Senang, terhibur. Kalau bisa rutin biar anak-anak gak bosan di sini," kata Riyani.

Untuk diketahui, posko ini ditinggali pengungsi yang berasal dari Dusun Babadan I dan Babadan II, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Jumlahnya mencapai 421 jiwa, sebanyak 116 jiwa di antaranya adalah anak-anak dan balita. Sisanya wanita, lansia, ibu hamil/menyusui.

Baca juga: PMI Solo Siap Berangkatkan Relawan Kemanusiaan Jika Gunung Merapi Erupsi

Sementara itu, di lokasi pengungsian Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, sejumlah mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) memberikan materi psiko sosial anak.

"Kami mahasiswa Psikologi Unimma disarankan untuk membantu di posko pengungsian. Tujuan kami untuk pendampingan psiko sosial anak," kata Afifudin Isnain, Koordinator Pendampingan dari Mahasiswa Psikologi Unimma saat ditemui di Pengungsian Desa Deyangan.

Adapun materi psiko sosial tersebut, kata dia, antara lain pembersihan kuku, cuci tangan, story telling (mendongeng) dan berbagai macam permainan.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap Sabtu .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com