Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerit Warga Perbatasan, Hidup Makin Sulit Sejak Malaysia Lockdown

Kompas.com - 18/10/2020, 08:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sejak sulitnya barang dari negara tetangga masuk, warga Krayan juga beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Pasalnya, harga gas sudah tidak lagi terjangkau.

"Kan semua dari Malaysia, mereka tutup ya pakai kayu semua sekarang. Pesawat tidak mengangkut gas, bahkan seandainya mengangkut LPG, harganya bisa Rp 700.000 untuk yang tabung 12 kilogram, manalah masyarakat mau," jelas Gat.

Sebagai informasi, hingga kini Dataran Tinggi Krayan lebih mudah diakses lewat transportasi udara ketimbang darat.

Baca juga: Menanti Tersedianya Produk Lokal di Perbatasan RI-Malaysia

Bahkan, untuk perjalanan darat ke Dataran Tinggi Krayan perlu merogoh kocek dalam-dalam. 

"Musim sekarang (hujan) tidak jalan mobil kalau tidak bayar Rp 6 juta, pulang pergi Rp 12 juta. Itu untuk daerah antar-Krayan, dari Krayan Tengah ke Long Bawan Krayan Induk," sebut Gat.

Sudah Terbiasa Hidup Serba Sulit

Bagi Gat, berkurangnya suplai barang dari Malaysia secara drastis memang membuat hidup warga Krayan makin sulit. Namun, hal itu bukan barang baru bagi mereka.

Orang yang tinggal di dataran tinggi tersebut sudah punya berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup saat arus masuk barang terputus.

Baca juga: Sempat Hilang di Hutan Krayan, Syamsudin 8 Hari Jalan Kaki dari Malaysia ke Nunukan, Ini Kisahnya

"Kami ini orang desa, sesulit apa pun masih bisa survive. Tak akan kekurangan kalau urusan makan, sawah kami masih luas. Kebun kami masih menghasilkan tanaman dan umbi-umbian. Jadi dari sisi kebutuhan hidup, alam menyediakan untuk kami. Keadaan sulit sudah biasa kami jalani," jelas Gat.

"Kami sudah terisolasi dari dulu, sudah biasa hidup susah. Kami survive sudah turun temurun. Persawahan kami menunjang pangan, sungai menyediakan protein dengan banyaknya ikan. Alam Krayan subur," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com