Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Hilang di Hutan Krayan, Syamsudin 8 Hari Jalan Kaki dari Malaysia ke Nunukan, Ini Kisahnya

Kompas.com - 25/09/2020, 16:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Syamsuddin (51) warga Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar berjalan kaki dari Lawas Malaysia ke Indonesia.

Ia sempat delapan hari tersesat di Hutan Krayan hingga ditemukan penduduk Ba'rio Krayan yang sedang beraktivitas di dalam hutan.

Setelah selamat, Syamsuddin menghubungi istrinya, Nursiah di Makassar melalui telepon pada Rabu (23/9/2020) malam pukul 19.00 Wita.

Baca juga: Jalan Kaki dari Malaysia dan Hilang 8 Hari di Hutan, Syamsuddin Hanya Makan Garam dan Vetsin

Kepada Kompas.com, Nursiah menceritakan kembali perjalanan suaminya dari Malayasia hingga Nunukan.

Menurut Nursiah, suaminya sudah sembilan tahun bekerja di Krayan sebagai pemborong bangunan. Di wilayah tersebut, Syamsuddin dikenal sebagai tukang bangunan yang mumpuni.

Selama bekerja di Krayan, Syamsuddin jarang pulang ke Makassar. Namun ia rutin mengirimkan uang untuk kebutuhan keluarga serta dua anaknya yang masih sekolah di SD dan SMP.

Baca juga: Tertipu di Malaysia, Syamsuddin 8 Hari Jalan Kaki Menyusuri Hutan Krayan, Berbekal Air, Garam, dan Vetsin

Namun sejak sebulan terakhir, Syamsuddin bekerja di Malayasia sebagai tukang bangunan. Selama bekerja di Malaysia, ia sering tidak diupah termasuk untuk makan sehari-hari.

Padahal sebagai tukang bangunan sistem borong, seharusnya Syamsuddin mendapatkan uang muka sebagai tanda persetujuan.

Karena merasa ditipu, ia pun memutuskan kembali ke Krayan tempat ia bekerja selama sembilan tahun. Ia memilih jalan kaki menyusuri hutan karena tak memiliki uang cukup untuk transportasi.

"Kemarin dibodok-bodoki (bahasa Makassar yang artinya diperdaya) saja kasihan sama orang. Itulah dia kasih kabar mau kembali ke Krayan, jalan kaki lewat hutan, sudah saya larang dia."

Baca juga: Pengusaha Rental Mobil yang Hilang Ditemukan Tewas Dalam Sumur di Riau

"Nah, bagaimana kalau dia tidak ada mi pegang uang kasihan," lanjut Nursiah.

Syamsuddin pun berangkat dari Malayasia dengan berbekal air, garam, dan vestin.

Ia bercerita pada keluarga, jika lapar akan menaburkan garam atau vetsin ke lidahnya lalu meminum air yang dibawa.

Selama perjalanan ia mengaku tak menemukan buah atau tanaman serta hewan yang bisa dimakan saat menyusuri kadalaman Hutan Krayan.

Baca juga: 2 Pembuat Roti Hilang Terseret Banjir Bandang di Sukabumi

"Jadi dia rasa-rasa saja itu garam dan vetsin. Nah, hanya itu saja dia bawa bekal, tidak ada dia bilang jumpa pohon buah, hewan juga tidak ada dijumpa selama jalan kaki berapa malam itu," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com