Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kampanye di Pilkada Mojokerto, Edukasi Protokol Kesehatan Jadi Materi Wajib

Kompas.com - 07/10/2020, 16:57 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Pernyataan senada disampaikan Yoko Priyono. Menurut Yoko, kampanye di masa pandemi menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

"Kami selaku kandidat, sedapat mungkin mengedukasi masyarakat untuk menjaga dan mematuhi protokol kesehatan," ujar Yoko.

Sementara Titik Masudah mengaku kesulian menghadapi masyaraka saat berkampanye tatap muka di lapangan. 

Masyarakat, kata dia, telah terbiasa berjabat tangan.

"Memang sulit dan serba salah ketika berhadapan dengan masyarakat yang terbiasa bersalaman. Tetapi kami tetap harus menyampaikan dan memperkenalkan cara bersalaman tanpa saling bersentuhan," ungkap Titik.

Pengawasan berjenjang

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto belum menemukan pelanggaran serius terkait penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Fakta Mobil Timses Paslon Pilkada Mojokerto Berisi Uang Pecahan Rp 100.000, Uang Pribadi untuk Beli Tanah

Ketua Bawaslu Mojokerto Aris Fahrudin Asy'at mengatakan, terdapat sembilan kali kampanye yang tak mematuhi protokol kesehatan saat awal masa kampanye.

"Namun sudah diselesaikan di lapangan oleh jajaran pengawas, di mana dilakukan imbauan secara lisan," kata Fahrudin, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (6/10/2020).

Menurutnya, pengawas dari Bawaslu lansung memberikan teguran ketika melihat indikasi pelanggaran protokol kesehatan. Sehingga, pelanggaran serius bisa dicegah.

Kepatuhan masyarakat dan kontestan pilkada saat kampanye tatap muka menjadi salah satu fokus Bawaslu.

Bawaslu, kata Fahrudin, melakukan pengawasan berjenjang agar setiap kontestan dan calon pemilih disiplin mematuhi protokol kesehatan.

"Setiap lokasi kampanye ada petugas dari Bawaslu yang mengawasi, minimal lima orang. Ada juga anggota polisi yang mengawasi, jadi ketika ada potensi pelanggaran protokol kesehatan, langsung kami ingatan," ujar Fahrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com