Usaha Ali dan Tuti ini cepat berkembang dan sekarang mampu mempekerjakan lima warga setempat dengan gaji UMR.
Masing-masing punya peran. Ada yang bagian nyanting, cap, mewarna, melorot atau merontokkan batik hingga mengunci atau menguatkan warna batik.
Salah satunya Yanto. Dia mantan pekerja migran pabrik kayu lapis.
Yanto kini spesialis ngecap. Bersama Ali, dia belajar cap di daerah pembatik.
“Sempat coba coba sana sini hingga percaya diri, baru produksi,” kata Yanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.