Selain itu, kata Ali, ini pekerjaan di samping pekerjaan utama sebagai guru seni lukis untuk salah satu SMA Negeri di Wates.
Dia bisa mengajar para siswa tiga hari dalam seminggu via zoom maupun Google Meet. Dia bisa menjadikan kegiatan membatik ini sebagai bahan mengajar seni lukis ke siswa.
“Anak-anak melihat praktiknya. Mereka lantas kirim tugas lewat Google Classroom dan saya evaluasi,” kata Ali.
Baca juga: Mengenal Keunikan Batik Banten, Ragam Motif Istimewa Warisan Kesultanan
Semua seperti serba kebetulan. Selain nyambi mengembangkan ikon desa wisata, Ali juga tetap wajib mengajar di mana batik sebagai salah satu kurikulum wajib dari SD ke SMA.
“Guru adalah basic saya. Maka saya sebagai guru tidak ingin hanya memberi teori, tapi juga aplikasinya. Salah satu materi yang saya beri adalah desain ragam hias. Saya aplikasikan ke desain motif, sambil saya mengajar lewat Zoom,” kata Ali.
Pandemi dan semua pekerjaan serba dari rumah, bukan berarti menyerah begitu saja. Dari semua semangat ini kegiatan membatik dimulai.