Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Bocah Bukit Menoreh, Lewati Hutan dan Kebun demi Ujian Tengah Semester

Kompas.com - 18/09/2020, 06:23 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Chatarina mengakui, persolan belajar mengajar sudah dirasa sejak pelaksanaan belajar dari rumah (BDR).

Oleh karenanya, pihak sekolah menyiasati dengan mengombinasi pengajaran via daring bagi mereka yang bisa menggunakan ponsel atau antar jemput tugas oleh orangtua siswa bagi yang tidak bisa memanfaatkan daring.

“Kita juga menjalankan kunjung ke rumah siswa, karena tidak bisa, kurang jelas, dan bahkan sampai sekarang setiap pagi ke rumah siswa ini. Kebetulan ada satu siswa yang memiliki keterbatasan karena slow learner,” kata Chatarina.

Lebih ringan

Selain SDN Tegalsari, sebanyak 18 sekolah dasar negeri dan tiga sekolah swasta menyelenggarakan ujian pada waktu bersamaan di Girimulya.

Secara umum, pelaksanan PTS masih menggunakan daring. Guru mengirim soal dan menerima laporan via android.

Namun, tidak sedikit pakai cara manual, terlebih pada daerah yang sulit sinyal dan karena persoalan kepemilikan ponsel. Karenanya, ada yang menerapkan cara ambil dan setor yang dilakukan orangtua siswa.

“Ini konsekuensi masa pandemi dengan mempertimbangkan kondisi anak,” kata Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Tingkat Girimulya Sugiya via telepon.

Covid-19 tentu berdampak pada semua hal, juga proses belajar mengajar. Namun, menurut Sugiya, pendidikan tetap harus berjalan sesuai jadwal dan program, terutama PTS.

Sekolah sangat memerlukan PTS sebagai bagian ajang untuk mengukur kemampuan anak setelah proses belajar mengajar berlangsung sekian lama lewat belajar dari rumah.

“PTS ini terukur oleh guru yang telah memberi tugas ke siswa selama ini,” kata Sugiya.

Dalam pelaksanaan PTS kali ini soal dikemas lebih ringan dan jumlahnya lebih sedikit, tetapi tetap mengacu pada materi yang pernah diberikan lewat pengajaran selama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com