Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Bocah Bukit Menoreh, Lewati Hutan dan Kebun demi Ujian Tengah Semester

Kompas.com - 18/09/2020, 06:23 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sumardi hanya seorang petani yang hidup dari memelihara kambing, sapi, dan kebun pohon cokelat di Pedukuhan Sabrang Kidul, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Purwosari berada di lereng Bukit Menoreh.

Rumah Sumardi berada di balik hutan dan kebun pohon keras yang lebat pada lereng-lereng bukit.

Sejak Senin, 14 September 2020, rumah Sumardi kedatangan belasan pelajar berseragam sekolah dasar dari SD Negeri Tegalsari mulai pagi hingga menjelang siang.

Mereka akan selalu datang sampai Jumat (18/9/2020).

Baca juga: Kisah Guru Honorer yang Rela Gaji Minus untuk Berdayakan Lansia

Belasan pelajar ini sejatinya hendak mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) atau Penilaian Tengah Semester (PTS). Sumardi membiarkan ruang tamunya dikosongkan, dijadikan anak-anak sebagai tempat mengerjakan soal, lantas pulang.

Mereka duduk saling berjarak satu dengan yang lain, bercampur dari kelas 1 hingga kelas 6. Para siswa mengikuti ujian di bawah pengawasan Estuti, wali kelas 6 SD Tegalsari.

“Hari ini anak-anak menghadapi tes untuk mata pelajaran Matematika bagi kelas 1-6 dan IPA untuk kelas 4-6. Mereka mengerjakan PTS tersebut antara pukul 08.00 - 09.00 WIB,” kata Estuti di sela mengawasi para pelajar, Kamis (17/9/2020).

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) berdampak pada semua lini kehidupan. Tak ada yang normal seperti tujuh bulan lalu.

Proses pelaksanaan PTS di sekolah pun kena imbas, seperti yang dilakukan SDN Tegalsari.

Estuti menjelaskan, semua sekolah menyiasati metode belajar mengajar dan penyelenggaraan ujian dengan beragam cara demi mencegah penularan Covid-19.

Mengerjakan ujian secara berkelompok di rumah warga menjadi salah satu cara.

Mereka mesti mengenakan seragam, mengikuti protokol kesehatan, duduk berjarak, dan membawa peralatan sekolah sendiri, tidak saling meminjam.

Estuti mengungkapkan, sekolahnya menyelenggarakan ujian tidak dengan memanfaatkan daring, tetapi ujian manual atau mengisi di lembar soal.

Anak-anak sekolahnya sudah tahu kapan waktu ujian dan tempat penyelenggaraannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com