Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2020, 19:07 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Engkim Suparya (77) warga RT 01 RW 04, Kampung Sukamanah, Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat,  hanya bisa meratapi kolam ikannya yang dulu ramai pemancing, kini sepi lantaran tidak ada lagi ikan yang bisa dipancing.

Engkim menceritakan, tidak ada ada lagi ikan yang bisa hidup di kolam miliknya. Sebab, air dari Sungai Cileleuy yang biasa mengaliri kolamnya kini kotor tercemar limbah buangan pengeboran terowongan incline shaft construction atau terowongan infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta-Bandung nomor 6-3.

"Kalau masukin ikan kesini (kolam), enggak lama pasti langsung pada mati ikannya. Ini warnanya airnya agak lumayan, sebelumnya warnanya putih, seperti campuran semen," kata Engkim saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Limbah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cemari Sungai Cileuleuy, 6 Kampung Terdampak

Tak bisa buat MCK, sawah jadi keras

Kampung Sukamanah sejak dulu hingga sekarang memang tidak pernah kekurangan meski dalam kondisi musim kemarau. Namun menurut Engkim, saat ini aliran air Sungai Cileuleuy yang mengalir melewati Kampung Sukamanah,  tidak bisa dipergunakan.

"Air di Kampung Sukamanah banyak, tapi sejak ada proyek terowongan kereta cepat, airnya enggak bisa dipakai.  Kalau dipakai buat pertanian, sawahnya jadi keras," ucap Engkim.

Tidak hanya dari Sungai Cileuleuy, warga Kampung Sukamanah tidak pernah kekurangan air lantaran sejak dulu ada tiga mata air yang biasa dimanfaatkan untuk air minum, mencuci, hingga keperluan MCK.

Tapi sejak ada proyek pembuatan terowongan kereta cepat, tiga mata air yang bahkan bisa menghidupi 400-an Kepala keluarga (KK) di beberapa kampung di Desa Puteran jumlahnya terus berkurang.

"Sekarang tinggal satu mata air. Itu juga sedikit keruh, kena air limbah itu," jelasnya. 

Baca juga: Tol Padaleunyi KM 130 Tergenang Setinggi Paha, Jasa Marga: Imbas Proyek Kereta Cepat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com