Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Sebut Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Kaltim karena Kurangnya Alat PCR

Kompas.com - 01/09/2020, 20:08 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Sesuai kontrak, selama lima bulan ke depan, pihak ketiga harus menyelesaikan uji swab PCR sebanyak 10.000 sampel atau harga satuannya Rp 750.000 per sampel.

“Kita juga datangkan satu alat PCR lagi di Labkes Kaltim. Jadi disana sudah ada dua alat PCR masing-masing bisa uji 500 sampel setiap hari,” tutur dia.

Dengan demikian, menurut Padilah, jumlah alat PCR di Kaltim dianggap cukup memadai.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 1 September 2020

Selain di Samarinda, alat PCR juga tersedia di Kabupaten Berau satu unit, di Balikpapan lima unit, di Kutai Kartanegara satu unit dan Kabupaten Paser satu unit.

“Ketersedian alat-alat ini sudah cukup mumpuni. Begitu kita tahu orang positif. Langsung kita tracing langsung periksa dan tunggu hasilnya enggak lama,” terang dia.

“Meningkatnya angka (positif Covid-19) ini karena memang banyak pemeriksaan. Tracing makin lancar. Kita harus bersyukur cepat terdeteksi,” sambung dia.

Sampai hari ini jumlah kasus konfirmasi positif di Kaltim ada 4.245 kasus, 2.390 kasus di antaranya sudah sembuh, 1.694 kasus masih dalam perawatan medis dan 161 orang meninggal dunia.

Bersamaan dengan peningkatan kasus ini, Padilah mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit di Kaltim untuk kapasitas tampungan.

“Kita lagi buat aturan sistem rujukan. Misalnya penanganan pasien awal dari rumah sakit kecil dulu, baru dirujuk ke RSUD biar enggak penuh kapasitas,” terang dia.

Baca juga: Dirawat 9 Hari, Mantan Direktur RSUD IA Moeis Samarinda Positif Corona Meninggal

Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Edy Iskandar punya pendapat lain.

Dia menyebut lonjakan kasus di Kaltim umumnya dipicu masa pelonggaran yang dibuka sejak awal Juli 2020 lalu.

“Sejak itu kasus di Balikpapan meningkat tajam, terlebih klaster-klaster dari para pekerja yang datang dari luar Kaltim,” ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com