Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Sebut Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Kaltim karena Kurangnya Alat PCR

Kompas.com - 01/09/2020, 20:08 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menyebut lonjakan kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur disebabkan kurangnya alat tes polymerase chain reaction (PCR).

Hal tersebut membuat banyak sampel swab PCR pasien terduga Covid-19 menumpuk.

“Perlu beberapa hari menunggu hasil uji swab apakah positif atau negatif. Sementara pasiennya sudah kontak erat kemana-mana, terlebih pasien OTG (orang tanpa gejala),” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr Padilah Mante Runa, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Siasati Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Penuh, Fungsi Ruang MCU RSUD Samarinda Diubah

Sebagai contoh di Samarinda misalnya, sebelumnya antrean sampel swab bisa menumpuk sampai 1.300 sampel per hari.

Itu karena di Samarinda hanya punya punya dua alat PCR yakni di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dan Laboratorium Kesehatan (Labkes) Kaltim.

Belum lagi ditambah sampel kiriman dari luar daerah seperti Bontang dan lainnya. Sebagian besar pemeriksaan swab PCR dilakukan di Samarinda.

“Artinya jika sebelumnya kasus Covid-19 di Kaltim melandai itu karena banyak sampel yang masuk daftar tunggu (waiting list) uji swab,” tutur dia.

Untuk itu, pihaknya kini fokus pengadaan alat PCR dan membuat kontrak kerja sama dengan rumah sakit dan perguruan tinggi untuk proses percepatan uji sampel swab tenggorokan.

“Unmul (Universitas Mulawarman) misalnya, kita sudah bikin perjanjian kerja sama untuk uji swab PCR,” ucap dia.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Balikpapan Melebihi Daya Tampung Rumah Sakit

Selain itu, pihaknya juga memesan tiga unit mobil laboratorium PCR keliling.

Tiga unit mobil tersebut merupakan kerja sama dengan pihak ketiga (kontraktor) Speed Lab senilai Rp 7,5 miliar. Setiap mobil bisa uji 300 sampel per hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com