Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Mojokerto Nikmati Listrik dari Sungai, Energi Listrik jadi Pembangkit Perubahan (2)

Kompas.com - 27/08/2020, 11:19 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Pembangkit listrik tersebut memanfaatkan aliran Sungai Maron, sebagai sumber energi untuk menggerakkan turbin.

Sungai Maron berada di sisi timur Dusun Janjing. Sebelum ada pembangkit listrik mikrohidro, fungsi utama Sungai Maron adalah untuk pengairan.

Pemanfaatan aliran Sungai Maron untuk dikonversi menjadi energi listrik, diawali dengan pembuatan bendungan kecil.

Bendungan itu dibangun di Dusun Sempur, berfungsi untuk menyaring sampah dan menyalurkan air ke saluran pembawa.

Saluran pembawa air tersebut memiliki panjang 115 meter yang berfungsi mengalirkan air Sungai Maron dari bendungan menuju bak pengendap. 

Kemudian dari bak pengendap, air Sungai Maron itu dialirkan melalui pipa bawah tanah menuju ke bak kontrol dan selanjutnya menuju bak penenang.

Lalu, dari kotak yang menjadi pengontrol arus tersebut, air didorong melalui pipa ke rumah pembangkit untuk menggerakkan turbin. 

Baca juga: Nenek Penjual Mangga Dibayar Uang Mainan 50.000, Polisi Cari Pelaku

Rumah turbin dan mesin konversi energi listrik PLTMH Kali Maron dibangun di daerah yang lebih rendah dari Dusun Janjing.

Lokasi rumah turbin berada di areal persawahan Dusun Sempur berjarak sekitar 2 kilometer dari perkampungan Janjing.

Energi listrik dari rumah turbin disalurkan melalui kabel menuju gardu induk yang berada di PPLH Seloliman. 

Kemudian dari gardu induk, listrik didistribusikan ke perkampungan Janjing melalui kabel yang disangga dengan tiang beton.

Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) Tri Mumpuni mengatakan, pembangkit listrik mikrohidro merupakan solusi pemenuhan listrik untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau PLN.

Menurut Puni, sapaan akrabnya, mikrohidro menjanjikan pemenuhan energi listrik dengan biaya rendah serta pengoperasian dan perawatan yang mudah.

Sumber alami energi terbarukan tersebut juga ramah lingkungan karena tidak memerlukan bahan bakar energi fosil.

Tantangannya, ujar Puni, hutan yang menjadi penyangga kebutuhan air di daerah hulu sungai, harus dijaga bersama agar terlindungi kelestariannya. 

Kelestarian hutan diperlukan agar pasokan air sungai menuju pembangkit listrik tetap konstan dan bisa menghasilkan energi listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com