Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Mojokerto Nikmati Listrik dari Sungai, Energi Listrik jadi Pembangkit Perubahan (2)

Kompas.com - 27/08/2020, 11:19 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Tempat yang digunakan Sulastri dan belasan warga Janjing untuk membuka warung, merupakan lembah yang menjadi akses utama menuju Dusun Janjing.

Lokasi itu kini disulap menjadi kawasan wisata air Kali Maron.

Tak jauh dari lokasi itu, terdapat sebuah lapangan perkemahan yang dikelilingi pohon. Adapun jaringan listrik di lokasi itu, berasal dari PLTMH Kali Maron.

"Semua pakai listrik kincir (PLTMH). Sama saja kok dengan yang PLN, Gak matian. Ada listrik ini sangat membantu karena sering juga buka sampai malam," ungkap Sulastri.

Kepala Desa Seloliman, Rais mengatakan, hingga Agustus 2020, jaringan listrik dari PLTMH Kali Maron menjadi satu-satunya yang mampu menjangkau perkampungan Janjing.

Menurut dia, selain mendukung pencapaian 100 persen rasio elektrifikasi di Desa Seloliman, PLTMH Kali Maron juga mengalirkan banyak energi positif bagi kehidupan warga yang tinggal di perkampungan Janjing.

Rais menuturkan, sebelum ada listrik, perkampungan Janjing merupakan wilayah terisolir. Wilayah itu juga sulit dijangkau dengan beragam jenis kendaraan.

Kondisi itu membuat pilihan pekerjaan masyarakat Janjing hanya sebatas menjadi petani dan peternak. Lalu sebagian lainnya, menjadi penebang kayu di hutan.

Baca juga: Mengaku Lumuri Wajah dengan Air Liur Jenazah Pasien Covid-19, Pedagang Pasar Positif Corona

Kini pendidikan warga Janjing juga mengalami peningkatan. Listrik dan akses jalan yang lebih baik mendukung generasi muda di kampung itu untuk sekolah.

20 tahun lalu, tak banyak warga Dusun Janjing yang memikirkan pendidikan anakna. Kini, para generasi muda Dusun Janjing sudah ada yang melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi.

"Kalau dulu, lulus SD saja sudah bagus. Tapi sekarang ada peningkatan, generasi muda di Janjing sekarang banyak yang sekolah SMP dan SMA. Ada beberapa anak yang sekarang kuliah," ungkap Rais.

Dia mengungkapkan, hingga 11 Agustus 2020, jumlah penduduk di Desa Seloliman tercatat sebanyak 829 Kepala Keluarga (KK), 49 KK di antaranya tinggal di perkampungan Janjing.

Menurut Rais, sebagai bentuk dukungan terhadap eksistensi PLTMH Kalimaron, pengelolaan pembangkit listrik, akan dimasukkan dalam struktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).

"Misi saya, pengelolaan listrik PLTMH bisa masuk dalam program BUMDES. Tapi pengelolanya tetap teman-teman yang selama ini mengelola listrik mikrohidro," kata Rais.

Cara Kerja

Pada Agustus 1994 pembangkit listrik Kali Maron mulai beroperasi dan mengalirkan listrik ke Dusun Janjing serta PPLH Seloliman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com