BULUKUMBA, KOMPAS.com - Firdawasnyah (13) harus merasakan perjuangan ekstra saat mengikuti belajar daring (online).
Karena buruknya sinyal di kampungnya, Firdawasnyah terpaksa jalan kaki 2.5 kilometer ke kawasan wisata Puncak Donggia Hills saat mengerjakan tugas sekolah.
Ketika tiba di atas puncak dia tidak menikmati pemandangan, matanya tapi sibuk ke layar ponsel Android.
Baca juga: Dua Pelajar Perempuan Ini Dipacari, Lalu Dijual Pacar ke Pria Hidung Belang Via MiChat
Lelaki asal Dusun Tabbuakang, Desa Kahayya, Kecamatan Kindang Bulukumba, Sulawesi Selatan, itu mengatakan sekolahnya menerapkan belajar di rumah, sehingga materi dan tugas disampaikan secara online.
"Kalau di rumah tidak ada sinyal internet makanya ke puncak membawa buku dan pulpen jadi tugas dikerjakan langsung dengan ditulis lalu difoto baru dikirim ke grup WhatsApp," kata Firdawasnyah, saat dikonfirmasi, Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).
Firdawasnyah naik ke puncak bersama teman-temannya. Sebelum naik ke gunung, mereka membeli pulsa data.
"Kalau ke Puncak saya jalan kaki karena ban motor kempis jadi lebih baik jalan kaki bersama teman-teman. Sebelum ke lokasi kami membeli pulsa data dulu. Kalau pulsa saya habis terpaksa numpang WiFi sama teman, karena ibu tidak punya uang," tuturnya.
Baca juga: Perjuangan Siswa SD Bulukumba Menuju Sekolah, Lewati Jalan Hancur dan Kedinginan karena Baju Basah
Siswa yang duduk di kelas I kelas III MTs PP Nurul Falah Borongganjeng Bulukumba, ini mengaku tiap hari ke puncak Donggia Hills. Dia berangkat sekitar pukul 07.00 Wita.