Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Pria Ini, 1 Kampung Nikmati Internet Rp 33.000 Per Bulan dan Siswa Bisa Belajar Online

Kompas.com - 20/07/2020, 13:55 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Budi Hermawan, warga Kampung Cilimushideung, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, memiliki mimpi untuk membuat kampungnya menjadi kampung teknologi.

Pria ini telah malang melintang bekerja di bidang teknologi informasi (TI) dan jaringan internet sejak lima tahun lalu.

Mimpi Budi saat ini terwujud setelah ia berhasil membangun jaringan kabel fiber optik di kampungnya sepanjang 5 kilometer, dari target sepanjang 15 kilometer untuk dua desa, yaitu Desa Cibunar dan Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu.

"Ini mimpi saya menjadikan kampung saya yang gelap menjadi kampung teknologi sejak lima tahun lalu," katanya.

Baca juga: Pria Ini Pasang Sendiri Kabel Optik, 1 Kampung Bisa Nikmati Internet Murah

Membangun jaringan kabel fiber optik dan segala peralatan pendukung penyediaan internet, menurut Budi, tidaklah murah.

Sebab, sejak lima tahun lalu, ia mengumpulkan modal untuk mewujudkan mimpinya itu.

Setelah mengantongi modal, Budi pun mulai mencoba membangun jaringan kabel fiber optik.

Untuk memudahkan jalannya dan bisa memberi manfaat bagi banyak warga, Budi pun membentuk Badan Usaha Milik Kampung (Bumka) sebagai wadah penyedia internet murah.

"Bumka yang menyediakan paket internetnya, warga bisa beli paket internet murah Rp 33.000 per bulan per user ke pengurus RW atau pengurus Bumka. Ada juga paket internet harian dan mingguan," katanya.

Saat ini, Budi mengklaim sudah membangun jaringan kabel fiber optik sepanjang 5 kilometer yang dibangun Bumka. Jaringan ini telah mampu memberikan layanan internet murah bagi 257 kepala keluarga di Kampung Cilimus Hideung.

Jika target 15 kilometer jaringan kabel fiber optik terpasang, maka warga dua desa, yaitu Cibunar dan Mekarsari, bisa menikmati internet murah ini.

"Targetnya akhir bulan ini bisa selesai 15 kilometer terpasang, jadi bisa untuk dua desa," katanya.

Jaringan internet yang disediakan Bumka, menurut Budi, bisa melayani ribuan user. Ia pun menyanggupi jika harus memasang jaringan internet murah di daerah lain.

"Kalau mau di semua desa juga bisa, tapi kita perlu dukungan kebijakan dari pemerintah," kata Budi.

Tati, warga Kampung Cilimushideung, mengakui, penyediaan internet gratis dari Bumka Tekno Sains memberi banyak keuntungan bagi warga warga, terutama yang telah memiliki anak yang sekolah. Sebab, sekolah pada masa pandemi Covid-19 ini mengandalkan jaringan internet.

"Jadi enggak perlu banyak biaya kuota, sebulan Rp 33.000, anak-anak bisa belajar online," kata Tati.

Baca juga: Siswa SMA Negeri di Jabar Dapat Jatah Kuota Internet Rp 150.000 Per Bulan

Tati mengaku, sebelum ada internet murah dari Bumka, ia cukup kerepotan memenuhi kebutuhan kuota internet untuk anaknya belajar online.

Uang belanja bulanan pun harus dibaginya untuk kepentingan membeli kuota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com