Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Forensik Bertaruh Nyawa Tangani Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 07/07/2020, 06:32 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Selama terlibat dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di RSSI Pangkalan Bun, Eri mencatat sudah tiga kali memulasarakan jenazah berdasarkan protokol kesehatan Covid-19.

Satu pasien yang terkonfirmasi positif, sedangkan dua lainnya masih berstatus PDP.

Biasanya, dalam pemulasaraan jenazah Eri bekerja bersama tim yang jumlahnya dari lima orang.

Baca juga: Dokter Putri Wulan Meninggal karena Covid-19, Paman Lebih Dulu Berpulang karena Corona

Dia menuturkan, waktu pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 biasanya lebih cepat ketimbang saat menangani jenazah pasien umum.

Biasanya selisihnya sekitar setengah hingga satu jam.

Jika bagi jenazah umum waktu yang diperlukan untuk penanganan memakan waktu 2,5 sampai 3 jam, untuk jenazah terkait Covid-19 diselesaikan dengan waktu 1,5 hingga 2 jam saja.

"Bagi yang beragama Islam, misalnya, kalau jenazah umum kita mandikan, untuk jenazah pasien Covid-19 sesuai protokol kesehatan dan panduan dari Majelis Ulama Indonesia, cukup ditayamumkan," terang Eri.

Risiko tinggi tertular virus

Dalam tata laksana pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, tindakan penanganan harus selesai tidak lebih dari empat jam setelah pasien dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Setelah Terapkan New Normal, Jumlah Kasus Positif Baru Covid-19 di Kobar Melonjak

Selama empat jam itu, tindakan sudah sampai dengan pemakaman.

Sebab menurut Eri, kandungan virus di dalam tubuh jenazah masih bisa keluar melalui lubang tubuh seperti hidung dan mulut yang menjadi aerosol antara 6 sampai 9 jam.

Hal ini menjadi salah satu faktor penularan virus mematikan ini.

Namun, penggunaan alat pelindung diri dan penerapan protokol secara ketat memunculkan kepercayaan diri Eri dan tim.

"Jelas ada (kekhawatiran) itu karena kita melakukan tindakan yang berisiko. Saya berprinsip, bahwa sebagai dokter forensik saya dan tim bekerja untuk orang banyak dalam mencegah penularan virus dari jenazah ke orang lain," paparnya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com