Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Forensik Bertaruh Nyawa Tangani Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 07/07/2020, 06:32 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com- Dokter Eryanto mendapat telepon dari seorang perawat ruangan isolasi Covid-19 di Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada Jumat (3/7/2020) sekitar 08.00 WIB.

Dari perawat tersebut, Eryanto menerima kabar meninggalnya seorang pasien dalam pengawasan (PDP).

Segera Eryanto mengontak koleganya, seorang dokter spesialis paru-paru, Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) yang bertugas menangani pasien tersebut selama perawatan.

"Saat saya kontak dokter DPJP ternyata sudah dibicarakan dengan Tim Gugus Tugas (Covid-19) di RSSI. Disepakati pemulasaraannya sesuai protokol Covid-19," ujar Eri, sapaan lelaki 55 tahun itu, saat ditemui di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSSI Pangkalan Bun Senin (6/7/2020) siang. 

Baca juga: Mereka Tolak Diisolasi karena Anggap Corona Proyek Memperkaya Dokter

Sebagai dokter ahli forensik, Eri yang bertanggung jawab memimpin tim pemulasaraan jenazah pasien yang meninggal terkait Covid-19 di masa pandemi ini.

Eri menyebut di Kalimantan Tengah saat ini hanya terdapat empat dokter ahli forensik. 

Dr Eryanto Tanjung memeriksa sejumlah berkas visum di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSSI Pangkalan Bun saat ditemui Senin (6/7/2020)KOMPAS.com/DEWANTARA Dr Eryanto Tanjung memeriksa sejumlah berkas visum di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSSI Pangkalan Bun saat ditemui Senin (6/7/2020)

Dia adalah satu-satunya dokter ahli forensik di rumah sakit berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ini.

Lulusan S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara ini sempat menjadi dokter pegawai tidak tetap (PTT) di Puskesmas Pangkut, Kecamatan Arut Utara, salah satu kecamatan di Kobar, selama 2,5 tahun sejak 2004.

Baca juga: Dokter Putri Meninggal karena Corona, Emil Dardak: Covid Memang Ada di Sekitar Kita

Pada 2006 Eri yang bernama lengkap Eryanto Tanjung ini diangkat sebagai PNS.

Sejak 4 tahun lalu, setelah menuntaskan pendidikan spesialis forensik di Universitas Sumatera Utara, Eri kembali bertugas di RSSI Pangkalan Bun.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com