Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bupati Lombok Tengah Sebut ASN Wajib Pakai Cadar Tiap Jumat untuk Pengganti Masker

Kompas.com - 02/07/2020, 11:50 WIB
Rachmawati

Editor

Ia juga mengatakan tidak ada payung hukum seperti surat keputusan, instruksi bupati, atau perintah tertulis soal gerakan cadarisasi.

Menurutnya, penggunaan cadar hanya itu kegiatan senam Jumat pagi.

Baca juga: Jokowi Pakai Face Shield Tanpa Masker, Istana Sebut Sudah Jaga Jarak

Namun, karena respons ASN cukup positif, maka akan dilakukan setiap hari kerja, bukan hanya hari Jumat saja.

"Tapi ini tidak ada sanksinya, hanya gerakan yang menyenangkan dan menyehatkan saja. Wajib pakai cadar jangan dikaitkan dengan ajaran agama."

"Bahasa cadarisasi itu menyebakan orang terjebak, menilai seperti perempuan yang mengenakan jubah. Laki-laki yang pakai celana cingkrang, bukan itu maksud saya," kata Suhaili sambil menahan tawa.

Baca juga: Tips agar Lipstik Awet meski Memakai Masker Seharian

Suhaili menanggapi santai dan tidak mempersoalkan terkait banyak pihak yang mengkritik gerakan ini.

"Sah-sah saja, saya sudah jelaskan semuanya. Asalkan jangan terjebak pada istilah cadarisasi itu. Ini hanya strategi saya membuat mereka disiplin. Bahkan saya lombakan biar kelihatan sampai sejauh mana ASN saya menerapkan cadarisasi ini," katanya.

Baca juga: Label Olahraga Champion Ikut Bikin Masker Wajah

Menguras uang lebih

Sementara itu, Yayuh salah seorang ASN di Lombok Tengah mengatakan gerakan cadarisasi tersebut bisa dilakukan secara bertahap sebagai proses belajar mengenak pakaian muslim yang benar.

"Ya, minimal menutup aurat ya. Kan biasanya kalau Jumat olahraga atau senam itu banyak yang pakai celana ketat. Nah, kalau ditambah cadar pastilah malu pakai yang ketat-ketat. Kami kemudian menyesuaikan pakai kulit atau celana yang longgar sehingga nyambung dengan cadar yang kami pakai," kata Yayuh

Gerakan cadarisai ini juga menurut sejumlah ASN bisa menguras kantong mereka karena harus membeli cadar yang serasi dengan jilbab.

Baca juga: Warga Tak Pakai Masker Dihukum Memberi Makan ODGJ, Ini Pendapat Ahli Kesehatan Jiwa

Kemudian pakaian yang agak ketat harus diganti dengan yang sedikit longgar karena harus disesuaikan dengan pakaian orang yang bercadar.

Salah satu ASN dari Dinas Pertanian Lombok Tengah Kurnia melihat gerakan cadarisasi sebagai hal positif bagi ASN muslimah.

Minimal sebagai proses belajar menuju yang lebih baik.

Baca juga: Barista Ini Terima Tip Rp 1,14 Miliar Setelah Dimaki karena Ingatkan Konsumen untuk Pakai Masker

Dia berharap gerakan itu tidak dilihat sebagai gerakan negatif atau kaitannya dengan radikalisme dan fanatisme.

"Kalau memang gerakan itu berdampak negatif, kapolres, dandim Lombok Tengah yang ada di lapangan saat bupati menyampaikan gerakan cadarisasi pasti sudah menegur atau memberi masukan. Tapi biasa saja mereka, jadi tidak ada masalah sih," kata Kurnia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com