Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Jabar Tangani Pandemi Covid-19 hingga Raih Penghargaan

Kompas.com - 27/06/2020, 07:34 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Dalam hal ini, Emil juga mengubah istilah new normal dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB) untuk meminimalisasi salah tafsir dengan istilah itu. Sekaligus, mencegah hadirnya euforia masyarakat setelah berbulan-bulan diam di rumah.

Emil memastikan pemberlakukan tatanan normal baru atau adaptasi kehidupan baru (new normal) akan dilakukan secara bertahap.

Emil mengatakan, tahapan pertama adalah pembukaan tempat ibadah. Namun, hanya 50 persen kapasitas yang bisa terisi.

"Pertama rumah ibadah di zona biru per 1 Juni dipersilakan dengan 50 persen kapasitas. Kalau ibadahnya 100 orang kalau sekarang 50 dulu, nanti 50 berikut di ronde kedua," ucap Emil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020).

Kemudian, aktivitas ekonomi yang punya dampak besar dengan risiko kecil. Kategorinya, perkantoran dan industri.

"Kemudian, ekonomi, ekonomi mana yang didahulukan, hasil kajian dari ilmuan di Jabar yaitu ekonomi yang risiko kecil tapi impact-nya besar, hasil kajian mengatakan industri. Maka tahap satu pembukaan ekonomi di daerah yang sudah diizinkan adalah industri dan perkantoran," tuturnya.

Baca juga: Polisi dan TNI Akan Dampingi dan Awasi New Normal di Jabar Selama 14 Hari

Sementara tahap ketiga adalah sektor retail seperti mal yang sifatnya orang hilir mudik silih berganti.

Ia menyebut, untuk mal akan diberlakukan syarat khusus, yakni menyiapkan surat pernyataan bahwa mal tersebut akan menerapkan protokol kesehatan.

Untuk sektor wisata, ia meminta pengelola destinasi wisata hanya menerima pelancong ber-KTP Jabar.

Bila perlu, kata dia, pengelola wisatawan membuka pendaftaran online agar wisatawan lebih tersaring serta membatasi kapasitas kunjungan.

PSBB Jabar selesai

Jumat (26/6/2020), PSBB level Jabar dinyatakan selesai. Ridwan Kamil menyatakan pihaknya tidak akan memperpanjang PSBB karena angka reproduksi Covid-19 di bawah 1 selama enam minggu.

"Nah, seluruh Jabar hari ini tak ada lagi PSBB, sudah diputusan kita semuanya melakukan AKB. Angka reproduksi Covid-19 sudah di bawah 1 selama enam minggu," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (26/6/2020).

Meskipun demikian, ia meminta masyarakat tak mengendurkan level kewaspadaan mengingat jumlah kasus bisa kembali naik tanpa kedisiplinan masyarakat.

Dengan demikian, kebijakan soal aktivitas kegiatan masyarakat diserahkan kepada pemerintah kota dan kabupaten.

"Nah, artinya walaupun judulnya AKB kewaspadaan tidak turun. Jadi improvisasi melakukan lokalisir di desa kelurahan skala mikro pembatasan terus dilakukan. Tapi status Jawa Barat-nya sudah kami hentikan PSBB yang skala Jabar untuk dilanjutkan ke kebijakan lokal," ungkapnya.

Baca juga: PSBB di Jawa Barat Dinyatakan Selesai

Namun, kata Emil, hal itu tak berlaku bagi wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek). Ia menekankan, kebijakan PSBB di Bodebek harus seirama dengan keputusan Pemprov DKI Jakarta.

"Kecuali Bodebek masih terus sampai, tanggal 2 atau 4 Juli mengikuti jadwal di Jakarta. Setelah ini saya pun akan ke Bogor untuk melakukan pengecekan di rumah ibadah, pariwisata, pasar, dan terminal atau stasiun KRL Jakarta-Bogor untuk memastikan pengetesan terus dilakukan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com