Salin Artikel

Strategi Jabar Tangani Pandemi Covid-19 hingga Raih Penghargaan

Mulai penerapan protokol kesehatan, hingga menyiapkan jaring pengamanan sosial untuk warga.

Sebagai daerah paling dekat dengan Jakarta yang merupakan episentrum penyebaran Covid-19, Provinsi Jawa Barat pun sigap membangun sistem pertahanan untuk menjaga daerah dengan populasi seperempat penduduk Indonesia itu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menangkap sinyal bahaya merujuk pada peta persebaran global. Karena itu, sebelum kasus pertama terkuak, pada awal Februari ia menggelar rapat koordinasi dengan seluruh unsur dari perangkat daerah, rumah sakit, hingga jajaran TNI dan Polri. Dalam rapat yang digelar di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung itu, ia secara lisan menetapkan Jabar siaga satu Covid-19.

"Covid ini tidak memilih geografis tidak memilih ekonomi. Dia menghancurkan semua lini kehidupan di semua negara. Mungkin teori menduga kalau negaranya kuat ekonominya bagus covid-nya cepat beres. Ternyata tidak. Kita menduga mereka yang kapasitas kesehatan dan teknologinya canggih bisa lebih cepat, ternyata tidak. Jadi ini mengindikasikan, level Presiden, Gubernur, walikota di semua negara itu sama," kata Emil, sapaan akrabnya dalam wawancara khusus dengan Kompas.com pada 2 Mei 2020.

Ketika kasus pertama diumumkan, langkah pertama yang ia lakukan adalah membagikan 10.000 masker di Depok. Sistem pertahanan pun ia bagi menjadi tiga lapis yakni, pencegahan, pelacakan dan perawatan.

Ia lantas meniru Korea Selatan, yang menurut WHO saat itu menjadi negara yang paling baik dalam penanganan Covid-19. Pengetesan menjadi salah satu kunci Korea Selatan menekan angka penularan.

Maka dari itu, ia pun gencar melakukan pengetesan. Di tengah terbatasnya ketersediaan alat pengetesan saat itu, ia pun membuka pintu bantuan dari unsur nonpemerintah untuk menyediakan rapid test. Salah satunya adalah bantuan 50.000 unit rapid test dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Hingga Rabu (17/6/2020) pukul 15.14 total 148.789 rapid test dan 60.389 Polymerce Chain (PCR) telah disebar ke 27 kota kabupaten di Jabar.

Pengetesan masif pun turut diimbangi penyediaan laboratorium untuk mempercepat hasil pemeriksaan. Saat ini, ada 23 laboratorium di Jawa Barat yang bisa melakukan pengetesan sampel PCR. Jabar juga bersama PT Bio Farma membuat laboratorium kontainer bergerak Bio Safety Level 3 (BSL-3) untuk mempercepat proses pengetesan.

Sigap terapkan PSBB level provinsi

Pemprov Jabar juga tergolong tanggap dalam menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara bertahap.

Setelah pemerintah pusat mendengungkan rencana PSBB, Jabar merespons dengan merancang PSBB untuk wilayah Bodebek sebagai daerah terdekat epicentrum penyebaran serta PSBB Bandung Raya. Khusus untuk PSBB Bodebek, Emil meminta agar seluruh kebijakan beriringan dengan keputusan Pemprov DKI Jakarta.

Meski sempat menuai pro kontra, Emil keukeuh melarang masyarakat untuk melaksanakan mudik Lebaran guna mengantisipasi menyebarnya virus tersebut.

"Dan terbukti sejak adanya larangan mudik kasus menurun tajam yang menunjukkan selama ini banyak imported case. Kalau klaster di Jabar tak ditemukan lagi hanya empat kan, klaster Bogor Bogor Karawang dan Lembang. Yang ada hanya imported case dan lokal infeksi. Imported case makin menurun dengan ditutupnya pintu mudik," ujarnya.

Setelah itu, PSBB dilanjutkan skala provinsi pada 29 April 2020. Dalam rapat virtual itu, 17 kepala daerah di luar Bodebek dan Bandung Raya sepakat untuk melaksanakan PSBB agar program penanganan Covid-19 berjalan sinergis.

Sebagai ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jabar, ia pun berupaya menjaga ritme koordinasi dengan 27 daerah agar program yang digagas berjalan seirama.

"Kita sebagai koordinator di Jabar sudah melakukan protokol luar biasa contohnya PSBB provinsi 27 kota kabupaten. Ini contoh kita sepakat, kompak menyamakan irama maka kita berhasil membuat kebijakan yang sinkron. Saya lihat relatif tak ada konflik kepentingan statment dari kota kabupaten dengan provinsi. Karena kita setiap hari nelepon, komunikasi," kata dia.

Terapkan level kewaspadaan dan zonasi

Pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah penularan berlanjut dengan penerapan PSBB parsial hingga skala mikro.

Tim gugus tugas bersama para pakar pun merancang level kewaspadaan tiap daerah berdasarkan sembilan indikator penilaian.

Yakni, laju pertumbuhan orang dalam pemantauan (ODP) per kelurahan, laju pasien dalam pengawasan (PDP), laju kesembuhan, kematian, reproduksi, transmisi, pergerakan masyarakat dan risiko geografis.

Setiap daerah, kata Emil, diberi skor berdasar indikator tadi.

Dari angka 8-11 masuk level lima atau warna hitam (zona kritis), skor 12-14 level empat warna merah (berat), 15-17 level tiga warna kuning (cukup berat), 18-20 level dua warna biru (moderat) dan 21-24 level satu warna hijau (normal).

"Kami sudah memberikan panduan apa yang harus dilakukan dalam berkegiatan. Kegiatan dari level 1-5 beda-beda. Yang level 5 pergerakan mendekati 0 persen, level 4 kegiatan 30 persen, selanjutnya 60 persen, lalu boleh 100 persen tanpa kerumunan. Belum ada yang masuk ke level 1 warna hijau, maksimal di level 2," tutur Emil dalam konferensi pers di Gedung Pakuam, Rabu (25/6/2020).

Dengan berbagai strategi yang disusun, angka reproduksi Covid-19 Jabar pun relatif terkendali. Hingga 7 Juni 2020, angka reproduksi (Rt) Covid-19 Jabar berada di 0.72. Nilai Rt ini bersifat fluktuatif, dalam beberapa epkan terakhir Rt Jabar selalu di bawah 1.

"Reproduksi covid kita di tujuh hari terakhir masih di bawah angka 1, sudah lewat enam minggu. Tapi ada kenaikan yang harus diwaspadai. Kasus harian juga yang diumumkan pemerintah pusat sudah lima hari berkisar di bawah 20-an dibanding yang lain. Rasio dari jumlah swab tes dengan positif kita paling rendah di pulau jawa, 6,6 persen menurut WHO. Artinya dengan jumlah tes PCR yang banyak tapi jumlah kasusnya sedikit," ujar Emil di Mapolda Jabar, Selasa (16/6/2020).

Dapat apresiasi

Kesigapan Jabar menangani Covid-19 pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak. United Nation Developement Programee (UND) memuji strategi Jabar dalam mengatasi Covid-19.

Lembaga riset Repro Indonesia pun menyebut Jabar sebagai daerah terbaik dalam menanggulangi Covid-19.

Menurut Emil, menangani Covid diibaratkan berjalan di hutan belantara. Setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan hasil analisa para ahli dikolaborasikan dengan improvisasi.

"Intinya kita bekerja bukan untuk mendapat pujian niatnya, kita bekerja untuk menolong rakyat, menyelamatkan nyawa warga dengan keputusan terbaik dari keterbatasan. Teknologi dimaksimalkan, kerelawanan, kecepatan mengambil keputusan," tutur Emil.

Emil mengatakan, pihaknya menerapkan lima prinsip dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat.

Pertama responsif dan bergerak cepat, tidak usah nunggu. Kedua, transparansi dengan melalui media website. Pikobar adalah bagian dari transparansi.

Ketiga ilmiah. Bahwa setiap hari ada disuksi dengan pakar seperti ahli statistik dan dokter.

"PSBB provinsi itu masukan para ahli," kata Emil.

Lalu prinsip keempat adalah kolaboratif. Pihaknya ngajak karang taruna dan ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) untuk membuat dapur umum dan lainnya.

Kemudian prinsip kelima adalah inovatif. Industri dilibatkan dalam penanganan corona. Misalnya Biofarma membuat PCR dan ventilator sendiri.

"Lima ini yang kami pegang setiap hari sehingga kalau diapresiasi alhamdulillah, kalau kurang baik kita perbaiki," jelasnya.

Tolak lengah sambut new normal

Dalam menyambut tatanan kebiasaan baru atau new normal, Pemprov Jabar juga enggan lengah.

Sadar akan adanya potensi kenaikan kasus, Emil meneken Pergub Nomor 46 Tahun 2020, yang mengatur pedoman PSBB secara proporsional dengan mengacu kepada level kewaspadaan Covid-19 masing-masing kabupaten/kota.

Dalam hal ini, Emil juga mengubah istilah new normal dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB) untuk meminimalisasi salah tafsir dengan istilah itu. Sekaligus, mencegah hadirnya euforia masyarakat setelah berbulan-bulan diam di rumah.

Emil memastikan pemberlakukan tatanan normal baru atau adaptasi kehidupan baru (new normal) akan dilakukan secara bertahap.

Emil mengatakan, tahapan pertama adalah pembukaan tempat ibadah. Namun, hanya 50 persen kapasitas yang bisa terisi.

"Pertama rumah ibadah di zona biru per 1 Juni dipersilakan dengan 50 persen kapasitas. Kalau ibadahnya 100 orang kalau sekarang 50 dulu, nanti 50 berikut di ronde kedua," ucap Emil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020).

Kemudian, aktivitas ekonomi yang punya dampak besar dengan risiko kecil. Kategorinya, perkantoran dan industri.

"Kemudian, ekonomi, ekonomi mana yang didahulukan, hasil kajian dari ilmuan di Jabar yaitu ekonomi yang risiko kecil tapi impact-nya besar, hasil kajian mengatakan industri. Maka tahap satu pembukaan ekonomi di daerah yang sudah diizinkan adalah industri dan perkantoran," tuturnya.

Sementara tahap ketiga adalah sektor retail seperti mal yang sifatnya orang hilir mudik silih berganti.

Ia menyebut, untuk mal akan diberlakukan syarat khusus, yakni menyiapkan surat pernyataan bahwa mal tersebut akan menerapkan protokol kesehatan.

Untuk sektor wisata, ia meminta pengelola destinasi wisata hanya menerima pelancong ber-KTP Jabar.

Bila perlu, kata dia, pengelola wisatawan membuka pendaftaran online agar wisatawan lebih tersaring serta membatasi kapasitas kunjungan.

PSBB Jabar selesai

Jumat (26/6/2020), PSBB level Jabar dinyatakan selesai. Ridwan Kamil menyatakan pihaknya tidak akan memperpanjang PSBB karena angka reproduksi Covid-19 di bawah 1 selama enam minggu.

"Nah, seluruh Jabar hari ini tak ada lagi PSBB, sudah diputusan kita semuanya melakukan AKB. Angka reproduksi Covid-19 sudah di bawah 1 selama enam minggu," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (26/6/2020).

Meskipun demikian, ia meminta masyarakat tak mengendurkan level kewaspadaan mengingat jumlah kasus bisa kembali naik tanpa kedisiplinan masyarakat.

Dengan demikian, kebijakan soal aktivitas kegiatan masyarakat diserahkan kepada pemerintah kota dan kabupaten.

"Nah, artinya walaupun judulnya AKB kewaspadaan tidak turun. Jadi improvisasi melakukan lokalisir di desa kelurahan skala mikro pembatasan terus dilakukan. Tapi status Jawa Barat-nya sudah kami hentikan PSBB yang skala Jabar untuk dilanjutkan ke kebijakan lokal," ungkapnya.

Namun, kata Emil, hal itu tak berlaku bagi wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek). Ia menekankan, kebijakan PSBB di Bodebek harus seirama dengan keputusan Pemprov DKI Jakarta.

"Kecuali Bodebek masih terus sampai, tanggal 2 atau 4 Juli mengikuti jadwal di Jakarta. Setelah ini saya pun akan ke Bogor untuk melakukan pengecekan di rumah ibadah, pariwisata, pasar, dan terminal atau stasiun KRL Jakarta-Bogor untuk memastikan pengetesan terus dilakukan," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/27/07341861/strategi-jabar-tangani-pandemi-covid-19-hingga-raih-penghargaan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke