Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang karena Pandemi, Mantan Pekerja Migran Menjadi Penggerak Pembuatan Masker di Kampungnya

Kompas.com - 21/06/2020, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

"Belum lagi beberapa negara tujuan migrasi tenaga kerja masih menerapkan lockdown, travel warning, dan sebagainya," kata Wahyu.

Dengan begitu, lanjut Wahyu, desa akan kelebihan tenaga kerja.

Baca juga: RSKI Pulau Galang Disiapkan untuk Pekerja Migran Ilegal Terjangkit Covid-19

Menurutnya, jika desa berhasil merevitalisasi ekonominya, maka warganya yang akan berangkat menjadi pekerja migran akan berpikir ulang dan menjadi tenaga kerja di desanya.

Sementara itu Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi mengatakan selain mendorong revitalisasi ekonomi desa, ia juga ingin mendorong digitalisasi desa.

“Dari sisi Badan Usaha Milik Desa, Desa Wisata, dan lain-lain menjadi perhatian serius pemerintah di tengah pendemi. Tapi kami juga mendorong digitalisasi ekonomi desa."

Baca juga: Melihat Anak Buruh Migran di Bawah Atap Kampung Belajar Tanoker

"Ini perlu didukung semua infrastruktur dan daya dukung karena transformasi digital ini tidak terelakkan di manapun di dunia ini. Ini keharusan sebuah bangsa dalam ekonomi global yang cepat berubah," kata Budi Arie Setiadi.

Sementara itu Akademisi dari Universitas Katolik Parahyangan, Sylvia Yazid, mengatakan para pekerja migran yang pulang ke daerah karena pandemi memiliki keahlian dan kemampuan yang bisa bermanfaat bagi desa.

Menurutnya, dari hasil penelitian pada periode Juni-Juli 2019 di lima daerah kantung pekerja migran yaitu di Jember-Jawa Timur, Wonosobo-Jawa tengah, Indramayu-Jawa barat, Kupang-NTT dan Lombok-NTB, tampak jelas bahwa para pekerja migran sebetulnya hemat.

Baca juga: Komnas HAM Minta Pemerintah Lindungi WNI dari Virus Corona, Termasuk Buruh Migran

Mereka juga rajin menabung atas hasil kerjanya yang digunakan untuk modal usaha di desanya. Sayangnya mereka tidak memiliki kemampuan mengelola keuangan.

Sylviat mengatakan bimbingan pemerintah desa, organisasi masyarakat sipil dan komunitas keluarga buruh migran, diharap dapat membuat warga desa, terutama yang mayoritas merupakan mantan buruh migran, dapat memberdayakan diri dan bertahan di tengah pandemi sekarang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com