Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Migran Asal Pekalongan di Hongkong Sulit Dapat Masker, PMI Kirim Stok

Kompas.com - 14/02/2020, 12:32 WIB
Ari Himawan Sarono,
Khairina

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 157 warga Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hongkong.

Wakil Bupati Pekalongan yang juga Ketua PMI Pekalongan Arini Harimurti mengungkapkan sejumlah warga mengontak dirinya dan instansinya untuk dikirimi masker.

Sebab, menurut Arimurti, saat ini keberadaan masker sangat langka dan mahal imbas merebaknya virus corona.

"Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pekalongan sudah mengirimkan sebanyak 1.000 masker ke Hongkong diperuntukkan kepada Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Kabupaten Pekalongan yang ada di Hongkong," kata Arini, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: Dokter Spesialis Didatangkan dari Ambon Tangani Mahasiswa Terduga Corona di Tanimbar

Arini menjelaskan, masker yang dikirim ke Hongkong akan tiba maksimal satu minggu.

Dirinya juga kesulitan mendapatkan masker di wilayah Kabupaten Pekalongan yang juga mulai langka.

"Semula kami kesulitan mendapatkan masker di wilayah Kabupaten Pekalongan untuk membantu, karena sudah menjadi barang langka di pasaran. Sekalipun ada harganya melambung tinggi," lanjut dia.

Baca juga: Hasil Penelurusan Dinkes soal Turis China Positif Corona Usai dari Bali

Ketua PMI berpesan kepada masyarakat yang ada di Hongkong tetap tenang serta tetap waspada untuk mencegah virus ini supaya tidak menular.

"Mudah-mudahan, warga Kabupaten Pekalongan terbantu dengan pengiriman masker, sehat-sehat semua. Lalu, untuk masker langsung kami kirim hari ini," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com