Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Petani di Blora, Jagung Siap Panen Ludes Digerogoti Tikus

Kompas.com - 19/06/2020, 05:27 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Ribuan Hektare

Kepala Bidang Tanaman dan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, Lilik Setyawan, menyampaikan, kerusakan akibat serangan hama tikus paling dahsyat tercatat di 5 Kecamatan di Kabupaten Blora.

Di antaranya, Kecamatan Jati, Kecamatan Randublatung, Kecamatan Kradenan, Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Cepu. 

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, pada bulan Januari hingga Mei 2020, serangan hama tikus telah merusak tanaman para petani Kabupaten Blora dengan keterangan luas tambah serangan (Lts) 1.099 hektare dan dinyatakan telah sembuh (S) 551 hektare. 

Baca juga: 4.000 Hektar Jagung di NTT Terserang Hama Ulat, Petani Menjerit

"Di Kecamatan lain, kerusakan tidak terlalu parah," kata Lilik.

Dijelaskan Lilik, pihaknya melalui Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) sudah beberapa kali berupaya membasmi hama tikus di area persawahan. 

Baik di tanaman jagung maupun padi, tapi bentuknya hanya secara stimulan.

Mulai dari gropyokan hingga menggairahkan pembudidayaan predator tikus, burung hantu (Tyto alba).

"Namun hama tikus susah diatasi. Kami akan terus berupaya membantu petani membasmi tikus. Kali ini serangan tikus mengganas dibanding sebelum-sebelumnya," kata Lilik.

Baca juga: Jari Kaki Wanita Digigit Tikus di Bioskop, Summarecon Mall Serpong Buat Program Berantas Hama

Lilik mengimbau supaya para petani di Kabupaten Blora untuk bergabung dalam kelompok tani di wilayahnya masing-masing.

Sebab. kata dia, bantuan benih jagung maupun benih padi dari pemerintah digelontorkan melalui kelompok tani.

"Jika belum bergabung dengan kelompok tani, tentunya belum dapat bantuan benih," ungkap Lilik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com