Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Celyn, Siswi SD di Sragen Kumpulkan 700-an Piala sejak Usia 4 Tahun

Kompas.com - 12/05/2020, 06:00 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Prestasi bocah berusia 10 tahun asal Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ini patut diacungi jempol.

Dia adalah Elvaretta Cicelyana Yocelyn, putri semata wayang pasangan dari Joko Sunoto (36) dan Indah Pujiastuti (36).

Pada usianya yang tergolong masih belia, Celyn, begitu sapaan akrabnya, sudah mengumpulkan sebanyak 700-an piala dari hasil perlombaan yang diikutinya.

Baca juga: Siswi SD di Salatiga Sumbang Uang Tabungan untuk Beli APD

Siswi kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Plumbungan 5, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, ini dari usia empat tahun hingga sekarang selalu mengikuti ajang perlombaan.

Pada usia 4 tahun, Celyn sudah mengikuti ajang lomba fotogenik dan fashion show.

Menginjak usia 5 tahun cenderung bakatnya di bidang mewarnai dan menggambar.

"Akhirnya saya terjunkan untuk mengikuti lomba mewarnai yang pertama di Sragen. Habis itu Solo Raya," kata Joko saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Cerita Guru SD di Sragen Mengajar ke Rumah Siswanya yang Tidak Bisa Belajar Online

Lomba mewarnai dan menggambar ini selalu diikuti Celyn setiap Sabtu dan Minggu. Dalam sehari, Celyn bisa mengikuti satu hingga dua ajang perlombaan.

"Terkadang juga tidak hanya Sabtu dan Minggu. Hari-hari yang lain kalau ada event kita pasti ikut. Yang penting event di hari lain itu pas di luar jam sekolah," ungkap dia.

 

Joko yang berprofesi sebagai guru SDN Plumbungan 5 sedang memberikan bimbingan belajar kepada muridnya. Celyn tiba-tiba meminta krayon dan buku gambar kepada dirinya.

"Dia coret-coret sendiri tanpa saya bimbing, tanpa saya lihat. Soalnya saya fokus sama anak didik saya. Setelah selesai saya lihat kok hasilnya bagus, halus, rapi dan tidak keluar garis," ujarnya.

Joko kemudian mengikutkan anaknya les mewarnai. Namun, les itu tidak berjalan lama.

Hanya berlangsung sekitar satu bulan. Menurut Joko, anaknya merupakan tipe yang sulit diarahkan.

"Setelah itu saya bina sendiri. Setiap mau lomba latihan sama saya sendiri," tutur Joko.

Baca juga: Cerita Guru SD di Kukar Bantu Anak Petani Pakis Belajar Saat Wabah Merebak

Ajang lomba mewarnai dan menggambar yang diikuti Celyn tersebut kebanyakan diselenggarakan oleh pihak swasta seperti pusat perbelanjaan.

Bakatnya di bidang keterampilan mewarnai dan menggambar membuat Celyn sering dimintai bantuan oleh guru di sekolah. Celyn diminta untuk memberikan contoh temannya di kelas.

"Anaknya diminta menggambar di papan tulis. Terus temannya menirukan gambar anak saya. Jadi, bukan jadi guru, bukan," kata Joko.

"Tujuan anak saya diminta menggambar di papan tulis itu biar temannya bisa mengikuti. Terus kakak kelas 2 dan 3 itu juga bukan mengajar, bukan. Tapi hanya memberi contoh. Ini dilakukan pada jam istirahat," sambung dia.

 

Joko menuturkan sampai saat ini anaknya tersebut masih sering mengikuti perlombaan.

Namun, sejak pandemi wabah virus corona atau Covid-19 semua event perlombaan sementara ditunda.

Sebelum pandemi virus corona, Celyn pernah mewakili sekolah dan kabupaten dalam ajang lomba menggambar di Semarang. Lomba menggambar ini dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia.

"Kemarin belum mendapatkan hasil karena Jawa Tengah dan lawannya cukup berat. Hanya untuk pengalaman saja," kata dia.

Dari sekian ajang perlombaan yang diikuti Celyn, kata Joko yang paling berkesan adalah saat mengikuti ajang lomba Hilo School. Baik di tingkat kecamatan, maupun kabupaten berhasil menyabet juara pertama.

Baca juga: Mengenang Sosok Wali Kota Tanjungpinang, Berjualan Kue Semasa SD, Jadi Buruh Cengkeh Saat SMP

Celyn mendapat kesempatan maju ke tingkat Solo Raya dan berhasil mendapat kandidat terbaik dalam ajang lomba ini. Bahkan, mendapat kesempatan maju ke tingkat nasional.

"Lomba ini diikuti tanggal 19 April 2019. Grand finalnya di Solo. Jadi yang nasional ini hanya mengirim hasil gambar waktu grand final. Anak tidak lomba hanya mengirimkan gambarnya saja. Dan dapat juara harapan," ungkap Joko.

Bakat Celyn tidak hanya di bidang menggambar dan mewarnai. Semakin beranjak dewasa, katanya bakat seni anaknya itu semakin kelihatan. Menurut Joko, Celyn berkeinginan untuk mengikuti lomba pantomim.

"Bakat seni anak saya ini mengalir dari darah kakek dan neneknya yang merupakan seniman," tutur Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com