Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Guru SD Positif Corona, Sempat Mengajar dan Kontak dengan Puluhan Siswa

Kompas.com - 21/04/2020, 05:35 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang guru sekolah dasar di wilayah Sempan, Kabupaten Mimika, Papua, dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Dari hasil tracing yang dilakukan pemkab setempat, guru tersebut sebelum masuk ke rumah sakit diketahui sempat mengajar dan melakukan kontak dengan puluhan guru dan siswa di sekolah.

Menyikapi hal itu, kepala sekolah tempat guru tersebut mengajar diminta untuk melakukan pendataan.

Termasuk mengarahkan guru dan siswa yang pernah melakukan kontak dengan pasien selama di sekolah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas terdekat.

Klaster Lembang

Petugas penyelidikan epidemiologi dari Dinas Kesehatan Mimika Kamaluddin mengatakan, pasien yang berprofesi sebagai guru SD tersebut diduga tertular dari suaminya yaitu pasien 003 yang sudah meninggal.

Hasil penelusuran yang dilakukan, pasien 003 masuk dalam klaster Lembang.

Karena guru tersebut dinyatakan positif corona, pihaknya mengaku saat ini masih akan melakukan upaya pendataan dan pelacakan kepada warga lainnya yang diduga telah melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan.

"Kami lakukan pendataan siapa-siapa yang melakukan kontak dengannya, ke mana saja dia bepergian sebelum masuk rumah sakit," kata dia.

Baca juga: Seorang Guru SD Positif Corona, Sempat Mengajar Saat Alami Gejala Sakit

Sempat mengajar

Guru SD yang dinyatakan positif terjangkit corona tersebut diketahui masih sempat mengajar meski sudah merasakan gejala sakit.

Karena itu, Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob megaku merasa khawatir dengan guru dan siswa di sekolah tersebut.

"Yang sangat kami khawatirkan sekarang ini guru-guru dan siswa di sekolah itu, sebab berdasarkan informasi yang kami terima ibu guru yang sekarang ini sakit dan menjalani perawatan di salah satu rumah sakit, sempat masuk mengajar dan bertemu dengan guru-guru yang lain maupun siswa di sekolahnya," kata dia dilansir dari Antara, Senin (20/4/2020).

Untuk mencegah penyebaran virus tersebut, ia meminta para guru dan siswa yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.

"Tidak perlu malu-malu atau takut untuk memeriksakan diri. Penyakit ini bukan aib. Lebih awal memeriksakan diri jauh lebih bagus agar kita bisa mengetahui kondisi kesehatan kita," tambah Johannes.

Baca juga: Fenomena Munculnya Ubur-ubur di Probolinggo, Jumlahnya Tak Terhitung dan Jadi Hiburan Warga

Kontak dengan 70 orang

Petugas penyelidikan epidemiologi dari Dinas Kesehatan Mimika Kamaluddin mengatakan, dari tracing sementara yang dilakukan, diketahui ada 70 orang yang telah melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan saat mengajar di sekolah.

Adapun rinciannya, terdiri dari 31 guru dan 39 siswa.

"Sejauh ini, baru 11 guru yang sudah kami tracing, ada juga guru yang tidak mau di-tracing sehingga kami tidak bisa mendatangi rumahnya. Untuk siswa, kami kesulitan mendapatkan nomor kontak mereka. Sejauh ini baru dua siswa yang sudah kami tracing, selebihnya belum," kata Kamaluddin.

Baca juga: Fakta 3 Satpam Aniaya Tukang Becak di Solo, Viral di Media Sosial dan Pelaku Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com