Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat ARV untuk ODHA Langka, Menteri Kesehatan Diminta Turun Tangan

Kompas.com - 07/03/2020, 08:46 WIB
Reni Susanti,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Dana APBN yang sudah dialokasikan untuk pembelian obat ARV, tidak bisa dieksekusi karena sistem dan mekanisme pengadaan obat ini tidak efisien.

Sedangkan, Koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Baby Rivona mengatakan, ARV merupakanya nyawa baginya.

“Dengan krisis stok saat ini, nyawa saya terancam. Kondisi ini tidak seperti yang selalu dijanjikan pemerintah terkait stok. Jujur saja, situasi ini membuat saya takut,” ungkapnya.

Situasi kosongnya stok obat ARV kali ini bahkan terjadi juga di beberapa rumah sakit di Jakarta.

Baca juga: Nafsiah Mboi: Stigma dan Diskriminasi ODHA Itu Pelanggaran HAM

Sementara itu, Jaringan Indonesia Positif (JIP), sebuah jaringan nasional yang mewadahi ODHA di seluruh Indonesia mengecam keras situasi ini.

JIP menilai situasi ini membahayakan kesehatan orang yang hidup dengan HIV.

JIP mendesak semua pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan RI, Lembaga PBB (UNAIDS, WHO, UNDP, UNICEF, UNFPA), perusahaan farmasi, dan berbagai organisasi masyarakat mengambil langkah yang diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com