Untuk amputasi, keluarga harus menyiapkan ratusan juta.
Sedangkan jika tak diamputasi, Riska harus dibawa berobat ke Jakarta dengan biaya mencapai Rp 450 juta.
"Tapi kami tidak punya uang sebanyak itu. Saya cuma kerja motong (menyadap) karet di kampung, hasilnya tak menentu," ucap ayah Riska.
Baca juga: Hanya Konsumsi Obat Alternatif, Tumor Angga Tumbuh Membesar
Kisah perjuangan Riska mengundang simpati banyak kalangan.
Pihak TNI AD Kodim 0313/Kampar pun bersedia menanggung biaya pengobatan Riska.
"Pak Dandim juga berkoordinasi dengan Pak Danrem 0311/Wira Bima di Pekanbaru. Alhamdulillah seluruh biaya pengobatan Riska kita tanggulangi," kata aparat Babinsa Kelurahan Lipat Kain Pelda Nasaruddin.
Keluarga Riska memilih opsi lain selain amputasi.
TNI pun akan berupaya mencarikan jalan terbaik bagi kesembuhan Riska.
Pihak keluarga telah menyetujui opsi membawa Riska berobat ke Jakarta.
"Kita sudah minta persetujuan keluarga. Mereka mau kita bantu. Jadi kami akan bantu secara maksimal," ungkap Nasarudin.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung, Editor: Dony Aprian, Aprilia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.