Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemain Voli SMA Idap Tumor Ganas, Berawal dari Jatuh hingga Opsi Amputasi

Kompas.com - 05/02/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang siswi kelas 3 SMA Negeri 1 Lipat Kain, Kabupaten Kampar, Riau, Riska Ramadila (17) didiagnosis mengidap tumor ganas pada kakinya.

Lutut kanan Riska kini membengkak hingga sebesar bola kaki.

Untuk menghilangkan tumor di kakinya, rumah sakit menyarankan prosedur amputasi.

Berikut fakta-fakta kisah Riska yang berjuang melawan tumor ganasnya:

Baca juga: Harapan Orangtua Pemain Voli SMA Pengidap Tumor Ganas Sembuh Tanpa Amputasi

Jatuh

Riska Ramadila (17) yang mengidap tumor ganas saat dibawa ke rumah sakit Awal Bros di Pekanbaru, Minggu (2/2/2020). Riska, seorang siswi kelas 3 SMA Negeri 1 Kampar Kiri yang jago main voli itu sudah tujuh bulan menderita tumor ganas tersebut.KOMPAS.COM/IDON Riska Ramadila (17) yang mengidap tumor ganas saat dibawa ke rumah sakit Awal Bros di Pekanbaru, Minggu (2/2/2020). Riska, seorang siswi kelas 3 SMA Negeri 1 Kampar Kiri yang jago main voli itu sudah tujuh bulan menderita tumor ganas tersebut.

Tumor ganas Riska diduga bermula saat dirinya mengalami kecelakaan ketika bermain voli di sekolahnya.

Saat itu, kaki Riska terbentur lantai lapangan. Riska merasakan ngilu di bagian kakinya.

"Dia masih bisa main voli. Jalan di sekolah masih lancar," ungkap ayah kandung Riska, Erianto.

Kaki Riska sempat dibawa ke tukang urut.

Beberapa bulan kemudian, kaki Riska malah membengkak. Ia pun harus berjalan dengan bantuan tongkat.

Namun, untuk kali kedua Riska terjatuh kembali. "Bengkak di kakinya semakin besar," kata Erianto.

Baca juga: Derita Siswi SMA Pemain Voli, Idap Tumor Ganas Sebesar Bola di Kaki

Opsi amputasi

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Lantaran bengkak di kaki Riska kian membesar, keluarga membawanya ke rumah sakit.

Di rumah sakit Prima Pekanbaru, Riska didiagnosis mengidap tumor ganas.

Ia pun kemudian dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

RSUD Arifin Ahmad memberikan opsi amputasi agar tumor Riska sembuh.

Untuk amputasi, keluarga harus menyiapkan ratusan juta.

Sedangkan jika tak diamputasi, Riska harus dibawa berobat ke Jakarta dengan biaya mencapai Rp 450 juta.

"Tapi kami tidak punya uang sebanyak itu. Saya cuma kerja motong (menyadap) karet di kampung, hasilnya tak menentu," ucap ayah Riska.

Baca juga: Hanya Konsumsi Obat Alternatif, Tumor Angga Tumbuh Membesar

Dibantu TNI

Babinsa Lipat Kain Pelda Nasaruddin berdiskusi dengan pihak keluarga untuk membawa Riska Ramadila berobat ke Jakarta, Minggu (2/2/2020). Riska Ramadila, warga Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, mengidap tumor ganas sejak tujuh bulan yang lalu, dan sempat tak ada biaya untuk berobat.KOMPAS.COM/IDON Babinsa Lipat Kain Pelda Nasaruddin berdiskusi dengan pihak keluarga untuk membawa Riska Ramadila berobat ke Jakarta, Minggu (2/2/2020). Riska Ramadila, warga Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, mengidap tumor ganas sejak tujuh bulan yang lalu, dan sempat tak ada biaya untuk berobat.
Kisah perjuangan Riska mengundang simpati banyak kalangan.

Pihak TNI AD Kodim 0313/Kampar pun bersedia menanggung biaya pengobatan Riska.

"Pak Dandim juga berkoordinasi dengan Pak Danrem 0311/Wira Bima di Pekanbaru. Alhamdulillah seluruh biaya pengobatan Riska kita tanggulangi," kata aparat Babinsa Kelurahan Lipat Kain Pelda Nasaruddin.

Keluarga Riska memilih opsi lain selain amputasi.

TNI pun akan berupaya mencarikan jalan terbaik bagi kesembuhan Riska.

Pihak keluarga telah menyetujui opsi membawa Riska berobat ke Jakarta.

"Kita sudah minta persetujuan keluarga. Mereka mau kita bantu. Jadi kami akan bantu secara maksimal," ungkap Nasarudin.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung, Editor: Dony Aprian, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com