Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Seorang Pemuda Bawa Ibunya ke Kantor Bupati Aceh Tamiang Minta Pekerjaan

Kompas.com - 23/01/2020, 16:16 WIB
Masriadi ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

ACEH TAMIANG, KOMPAS.com – Bupati Aceh Tamiang Mursil menerima kejutan dari seorang pria bernama Jalalul Bulqaini (22) asal Desa Tualang Cut, Kecamatan Mayak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (22/1/2020).

Pasalnya, pria itu bersama ibu dan neneknya nekat masuk ke ruang kerja bupati setelah sebelumnya meminta izin pada satuan pengamanan kantor itu.

“Saya dilaporkan sama sekuriti, bahwa ada enam warga datang mau ketemu bupati. Saya bilang, apa perlunya? Mau cari kerja, jawab sekuriti, maka saya persilakan masuk,” sebut Mursil dihubungi Kompas.com, Rabu (23/1/2020).

Baca juga: Desersi dan Langgar Hukum, 9 Polisi Aceh Tamiang Dipecat Tidak Hormat

Dia pun tertawa saat menerima Jalalul berserta ibu dan neneknya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Menganggur, Pria Ini Nekat Bawa Ibu dan Neneknya saat Meminta Kerja ke Bupati Aceh Tamiang Mursil KUALASIMPANG - Jalalul Bulqaini (22), pemuda asal Tualangcut, Kecamatan Manyakpayed, nekat menemui Bupati Aceh Tamiang untuk meminta pekerjaan, Rabu (22/1/2020). . Untuk memuluskan aksinya, pemuda yang akrab disapa Jalal ini membawa serta ibu dan neneknya 'menerobos' ke ruangan kerja Mursil. . "Anak saya ini gak kerja pak sejak tamat sekolah. Kami berharap ada pekerjaan di sini," kata ibu Jalal, Nurliya (44) di hadapan Bupati Aceh Tamiang Mursil. Dalam pertemuan itu Nurliya menceritakan kondisi perekonomiannya saat ini serba pas-pasan. Dia berharap ijazah paket C yang dimiliki anaknya bisa digunakan untuk bekerja sebagai tenaga honor di Kantor Bupati. . "Kami berharap bapak bisa membantu," kata Nurliya yang sangat tertutup tentang keberadaan suaminya. Jalal kemudian menjelaskan sejak dirinya memegang ijazah paket C pada 2015, sama sekali belum pernah bekerja secara penuh. Pemuda ini mengaku bekerja serabutan yang hasilnya tidak cukup untuk kebutuhan keluarga. . "Setelah berpikir, kenapa tidak coba tanya kemari, tanya ke Pak Bupati," kata dia. Mursil sendiri dalam pertemuan itu melibatkan Kadisnakertrans, M Zein. Dalam arahannya, dia meminta Disnakertrans meningkatkan program pelatihan sebagai upaya mendorong generasi muda menjadi pengusaha. . "Tadi barusan ada ibu minta kerja untuk anaknya juga, alumni Unsyiah. Jangan mau jadi honorer. Harus jadi pengusaha. Nanti ikut bapak ini (M Zein) biar diarahkan ikut pelatihan," kata Mursil. Mursil menjelaskan program pelatihan ini menyediakan banyak pilihan sesuai bakat peserta, di antaranya montir kendaraan, reperasi barang-barang elektronik atau menjahit. . "Ada programnya, skill development center namanya. Tinggal pilih sesuai bakat. Tapi serius," ujarnya. Sebagai motivasi, Mursil menceritakan salah satu peserta pelatihan program ini yang sudah memiliki toko servis ponsel di Seruway. . "Dari hasil servis itu, dia sudah bisa beli mobil sekarang," jelasnya. Sumber: Serambinews Foto: Rahmad Wiguna

A post shared by Berita Aceh Indonesia (@berita_aceh) on Jan 22, 2020 at 6:18am PST

 

Selama satu jam Mursil menerima warga itu untuk mendengar keluhan mereka dan mencari lapangan kerja.

Dari enam orang yang datang, hanya tiga orang yang masuk ke ruang kerja bupati.

Tiga lainnya yang juga saudara dari Jalalul memilih menunggu di ruang tunggu.

“Saya dengarkan, anak ini mau bekerja. Minta jadi honorer. Saya sebutkan, gaji honorer itu kecil sekitar Rp 817.000 per bulan. Itu pun sudah penuh di Aceh Tamiang. Jadi, saya panggil kepala dinas tenaga kerja ke ruangan, untuk mengenalkan Jalalul ke kepala dinas,” sebutnya.

Kepala dinas itu, sambung Mursil, sudah diinstruksikan untuk memasukkan Jalalul ke program Skill Development Center Aceh Tamiang.

Pusat peningkatan keterampilan pemuda itu dibuka untuk melatih kemampuan Jalalul berwirausaha.

“Pak M Zein, kepala Dinas Tenaga Kerja saya instruksikan mendampingi Jalalul. Memasukannya ke program pelatihan sampai mahir, misalnya dia mau mengelas, maka dilatih mengelas, nanti setelah program itu selesai, dia sudah ahli, kita berikan alat kerja, agar bisa membuka usaha,” katanya.

Program itu sudah dilaksanakan tahun ini.

“Saya tegaskan Pak M Zein kawal ini anak. Sampai dia mahir dan berwirausaha. Saya tegaskan juga ke Jalalul dan keluarganya agar serius ikut program ini, agar berhasil memiliki usaha sendiri dan ekonominya mapan,” sebut Mursil.

Selama ini, Jalalul bekerja serabutan. Dia memegang ijazah paket C (persamaan SMA) tahun 2015. Dia berharap bisa bekerja sebagai honorer di kantor pemerintah.

Setelah mendengar penjelasan Mursil, Jalalul, ibunya Nurliya dan neneknya pun pulang.

Bupati Mursil kemudian memberikan uang saku untuk makan siang dan ongkos pulang ke kampung halamannya.

Dia menyebutkan, sebelum Jalalul, juga ada seorang ibu yang menemuinya meminta anaknya untuk bekerja.

Baca juga: Bupati Aceh Tamiang Kecam Perusuh di Depan Kantor Bawaslu RI

 

Anak itu, sambung Mursil, lulusan sarjana dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

“Jadi saya dorong agar pemuda ini jangan mau jadi honorer. Saya minta mereka jadi pengusaha. Saya bantu kemampuan skill dan peralatannya. Fokus kita ke sana untuk meningkatkan kompetensi pemuda dan pada akhirnya ekonomi mereka mapan,” pungkasnya.

Cerita tentang Jalalul mendatangi kantor bupati bersama ibu dan neneknya meminta kerja ke Bupati Mursil menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kejadian ini terus menjadi pembicaraan di Aceh. 

“Saya coba bantu sebisa saya. Saya juga mudah ditemui oleh warga,” pungkas Mursil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com