Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Adhe, Mantan Napi yang Ubah Stigma Negatif dengan Keindahan Lampion Paralon

Kompas.com - 03/11/2019, 07:05 WIB
Agie Permadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Saat ini, ada lima orang yang membantu membuat karyanya itu. Mereka memiliki lantar belakang yang sama yakni sebagai eks narapidana.

Adhe mengaku mengajak rekan senasib untuk memperbaiki kualitas hidup mereka dengan sesuatu yang positif. 

Dia melatih rekan-rekannya itu membuat lampion paralon ataupun membuat karya lainnya.

"Awalnya mereka enggak bisa, tapi saya coba latih, dan dua minggu mereka sudah bisa sendiri. Kalau ada pesanan mereka biasanya bantu, ada buat bawahannya, ada yang mengamplas," tutur Adhe.

Setahun berlalu, kini Adhe dan rekannya mulai berani berbaur dengan masyarakat. Stigma negatif eks napi pun seiring waktu terkikis.

Pandangan masyarakat mulai berubah, Adhe mulai percaya diri untuk kembali bersosialisasi.

"Setelah beraktivitas pandangan berubah. Bahkan ada karang taruna yang ikut merapat untuk dilatih di sini. Ada yang dititipkan biar enggak berkegiatan yang gak jelas," tutur dia.

Ade siap melatih warga apabila tertarik dengan keahliannya. Ia pun mengajak eks narapidana lainnya untuk datang ke rumahnya dan berlatih membuat sebuah karya yang bermanfaat.

"(Eks napi) saya rangkul, saya juga umumkan bagi siapa yang ingin bisa maka datang ke sini, dan galeri mah enggak punya, jadi di rumah saja," kata dia.

"Banyak yang datang merapat, tapi awal enggak digaji sementara, yang penting bisa dulu saja. Alhamdulilah ada yang sudah ke beli mesinnya," kata Adhe menambahkan.

Saat ini sudah ada sekitar 10 orang baik warga maupun eks napi yang ia latih.

Adhe menyenangi hobi barunya ini, pasalnya kegiatan itu juga berhasil mengalihkannya dari perbuatan negatif di masa silam.

Hidup berubah

Warman (26), yang juga eks narapidana, ikut membantu membuat lampion paralon bersama Adhe.

Pria yang sempat merasakan dinginnya penjara karena kasus jambret ini pun sudah berbulan-bulan belajar dengan Adhe.

Kini Warman bertugas membuat dasar lamapu lampion.

"Saya juga bantu pemasaran," tutur Warman.

Para eks napi ini di bawah binaan sebuah yayasan independent bernama Yayasan Batas Cakrawala.

Ketua Yayasan Iwan Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya telah membina sekitar 50 orang yang terdiri dari eks narapidana, gepeng, hingga lansia.

Puluhan orang itu tersebar di beberapa daerah seperti, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi dan Sumedang.

Yayasan yang dibentuk sejak tahun 2016 ini melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat dengan harapan bisa berfungsi kembali dilingkungan sosial.

"Kami hanya ingin mengentaskan stigma negatif terhadap mereka supaya betul bisa terangkat lagi," kata Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com