Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Tradisi Lisan Gelar Munas dan Seminar Internasional di Makassar

Kompas.com - 23/10/2019, 20:45 WIB
Susi Ivvaty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Di daerah tertentu, Teater Mamanda dilarang tampil jika ada pengajian, dan karena pengajiannya terus-menerus akhirnya Mamanda pun perlahan hilang.

Tradisi Rudat di Lombok juga makin hilang karena banyak seniman tidak mau lagi pentas setelah selesai menjadi tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi. Banyak lagi contoh yang lain.

Achadiati Ikram menekankan pada sastra lisan sebagai ungkapan dari segala seni yang dirasakan oleh kita sebagai sebuah bangsa.

Tradisi adalah jiwa asli yang menjadi persona bangsa kita. Ia mengucap salut kepada ATL yang bisa merawat tradisi hingga 26 tahun dan masih terus berjalan.

Baca juga: Tuturangiana Andala, Tradisi Warga Pulau Makassar Mengetuk Pintu Rezeki di Laut

Banyak tantangan, dan semua pihak merasa terpanggil untuk menjaga tradisi warisan bangsa.

Di Sumatera Utara, misalnya, para pelaku tradisi menghidupkan lagi tradisi yang makin dilupakan.

Ketua ATL Sumut dari Universitas Sumatera Utara, Robert Sibarani mengatakan, beberapa tradisi seperti ritual menggali tanah untuk irigasi, dihidupkan lagi dan menjadi sakral kembali.

"Yang bisa dilakukan oleh kami adalah mengingatkan memori kolektif sehingga masyarakat kembali masuk ke dalam tradisi," kata Robert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com