Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letupan Senjata Api dalam Video Viral Tradisi Adat Lampung Dinilai Lumrah

Kompas.com - 20/09/2019, 15:08 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) menilai, tembakan senjata api ke udara dalam video viral acara adat (begawi) Lampung di Lampung Utara, adalah hal yang wajar secara tradisi.

Kegiatan tersebut dinilai tidak berkonotasi negatif.

Ketua Perwatin MPAL M Yusuf Erdiansyah Putra yang bergelar Gusti Pangeran Igama Khatu mengatakan, dalam prosesi adat Lampung ada banyak tahapan yang harus dilakukan.

Salah satunya adalah membunyikan bunyi-bunyian yang nyaring dan lantang.

“Sebenarnya, dalam adatnya sendiri tidak harus menggunakan senjata api, bisa digantikan petasan, meriam, atau yang bisa menimbulkan bunyi-bunyian,"kata Yusuf saat dikonfirmasi, Jumat (20/9/2019).

Baca juga: Begini Cara Pelaku Merayu Korban Pemerasan dengan Modus Foto Bugil

Menurut Yusuf, suara tembakan hanya sebagai simbol yang memberitahukan kepada khalayak ramai bahwa mempelai atau raja memasuki arena resepsi atau lokasi upacara adat.

Namun, menurut Yusuf, seiring dengan perkembangan zaman, mungkin ada anggota keluarga pemilik hajat yang berprofesi sebagai polisi, sehingga petasan ataupun mercon digantikan dengan letupan senjata api.

“Mungkin motivasi utamanya adalah bentuk kebahagiaan, antusiasme dari anggota keluarga yang punya hajat. Menurut saya, jangan terlalu dipolitisir lah, atau berlebihan menilainya. Kita melihat itu sebagai bagian dari prosesi adat saja,” kata Yusuf.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun Instagram @seputar_lampung mengenai acara adat Lampung (Begawi) menjadi viral di media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com